Contoh: Family office dapat mengadakan workshop tahunan yang mengundang pakar manajemen risiko untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan terbaru kepada karyawan.
7. Evaluasi dan Monitoring Berkala
Praktik Terbaik:
- Lakukan penilaian risiko secara berkala untuk memastikan bahwa strategi mitigasi risiko tetap efektif.
- Monitor perubahan dalam pasar dan regulasi yang dapat mempengaruhi risiko dan investasi.
Contoh: Setiap kuartal, family office dapat meninjau portofolio investasinya dan mengevaluasi apakah ada perubahan dalam eksposur risiko yang memerlukan penyesuaian strategi investasi.
Manajemen risiko yang efektif dalam family office adalah proses berkelanjutan yang memerlukan diversifikasi, penggunaan instrumen hedging, asuransi yang komprehensif, kepatuhan dan tata kelola yang kuat, implementasi teknologi modern, pelatihan karyawan, serta evaluasi dan monitoring berkala. Dengan mengadopsi best practices ini, family office dapat melindungi aset keluarga, memastikan keberlanjutan investasi, dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Referensi
- Koller, T., Goedhart, M., & Wessels, D. (2015). Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies. John Wiley & Sons.
- Damodaran, A. (2012). Investment Valuation: Tools and Techniques for Determining the Value of Any Asset. John Wiley & Sons.
- Deloitte. (2020). Family Office Risk Management. Deloitte Insights.
- Ernst & Young. (2019). Global Family Business Survey. EY Family Office Services.
Implementasi praktik-praktik terbaik dalam manajemen risiko dapat memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan kekayaan keluarga, serta melindungi aset dari berbagai ancaman yang mungkin timbul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H