"Tanpa blockchain, data keuangan menjadi lebih rentan terhadap kebocoran dan manipulasi" (Miller, 2020).
2. Tantangan Kepatuhan Regulasi
Teknologi blockchain juga menawarkan transparansi dan auditabilitas yang membantu family office dalam memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Tanpa teknologi ini, proses kepatuhan mungkin menjadi lebih sulit dan memakan waktu, meningkatkan risiko ketidakpatuhan yang dapat berujung pada sanksi hukum dan kerugian finansial.
"Ketiadaan blockchain menyulitkan proses kepatuhan regulasi, meningkatkan risiko ketidakpatuhan" (Williams, 2019).
Penurunan Kualitas Layanan
1. Kurangnya Personalisasi Layanan
Tanpa analitik data, family office akan kesulitan dalam memahami kebutuhan dan preferensi klien dengan baik. Ini berarti layanan yang mereka tawarkan mungkin kurang personal dan tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan spesifik keluarga. Akibatnya, kepuasan klien dapat menurun dan family office mungkin kehilangan keunggulan kompetitif.
"Tanpa analitik data, layanan yang ditawarkan kurang personal dan tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik klien" (Brown, 2021).
2. Optimalisasi Portofolio yang Kurang Efektif
Analitik data memungkinkan family office untuk mengoptimalkan portofolio investasi dengan lebih baik. Tanpa teknologi ini, family office mungkin tidak memiliki wawasan mendalam tentang kinerja investasi, tren pasar, dan risiko, sehingga keputusan alokasi aset menjadi kurang tepat dan efektif.
"Tanpa analitik data, optimalisasi portofolio menjadi kurang efektif dan berisiko" (Davis, 2020).