Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Family Office (12): Peran Teknologi dalam Transformasi Family Office

9 Juli 2024   09:21 Diperbarui: 9 Juli 2024   09:30 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Family office memainkan peran penting dalam mengelola kekayaan keluarga besar, memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan aset dari generasi ke generasi. Namun, dalam era digital yang serba cepat, keberhasilan family office sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan analitik data. Dampak negatif yang mungkin terjadi jika family office tidak mengadopsi teknologi-teknologi ini dalam operasionalisasi mereka.

Penurunan Efisiensi Operasional

1. Peningkatan Beban Kerja Manual

Tanpa teknologi AI, banyak proses dalam family office akan tetap manual dan memakan waktu. Misalnya, tugas administratif seperti pemrosesan dokumen, pelaporan keuangan, dan pengawasan kepatuhan harus dilakukan secara manual, meningkatkan beban kerja dan potensi kesalahan manusia. Ini tidak hanya mengurangi efisiensi operasional tetapi juga meningkatkan biaya operasional.

"Pekerjaan manual yang meningkat dapat mengurangi efisiensi dan meningkatkan biaya operasional" (Smith, 2021).

2. Lambatnya Respons terhadap Perubahan Pasar

Tanpa analitik data, family office akan kesulitan dalam menganalisis data besar dengan cepat dan akurat. Hal ini menghambat kemampuan mereka untuk merespons perubahan pasar dengan cepat, sehingga peluang investasi mungkin terlewatkan dan risiko investasi tidak terkelola dengan baik.

"Tanpa analitik data, respons terhadap perubahan pasar menjadi lambat dan kurang akurat" (Johnson, 2020).

Risiko Keamanan dan Kepatuhan

1. Kerentanan terhadap Kebocoran Data

Tanpa teknologi blockchain, data keuangan yang sensitif menjadi lebih rentan terhadap kebocoran dan manipulasi. Blockchain menawarkan keamanan data yang tinggi melalui enkripsi dan sistem desentralisasi, sehingga mengurangi risiko keamanan yang serius. Tanpa itu, family office mungkin menghadapi insiden keamanan yang merusak reputasi dan kepercayaan klien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun