Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbankan Syari'ah ASEAN, Kompetisi atau Kolaborasi?

2 Juli 2024   21:18 Diperbarui: 2 Juli 2024   21:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brunei Darussalam dan Singapura juga turut berkontribusi dalam perkembangan perbankan syariah di ASEAN. Brunei, dengan total aset perbankan syariah sebesar USD 10 miliar pada tahun 2023, memiliki pangsa pasar syariah yang mencapai 60% dari total aset perbankan nasional (Brunei Monetary Authority, 2023). Sementara itu, Singapura, meskipun bukan negara mayoritas Muslim, berhasil menarik minat investor global melalui inovasi produk keuangan syariah seperti sukuk dan reksa dana syariah. Total aset perbankan syariah di Singapura mencapai USD 5 miliar pada tahun 2023 (Monetary Authority of Singapore, 2023).

Dalam konteks ini, penting untuk menelaah apakah kompetisi atau kolaborasi yang lebih mendominasi hubungan antar negara ASEAN dalam industri perbankan syariah. Kompetisi tentunya dapat mendorong peningkatan kualitas layanan dan inovasi produk, namun kolaborasi dapat menciptakan sinergi yang lebih besar dan mempercepat pertumbuhan industri secara keseluruhan.

Salah satu bentuk kolaborasi yang dapat dioptimalkan adalah melalui pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik. Negara-negara ASEAN dapat saling belajar dari keberhasilan dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara. Misalnya, Malaysia dapat berbagi pengalaman dalam hal regulasi dan pengembangan ekosistem keuangan syariah, sementara Indonesia dapat memberikan wawasan tentang strategi literasi keuangan syariah di negara dengan populasi besar.

Selain itu, integrasi keuangan syariah di ASEAN dapat diperkuat melalui kerjasama dalam penyusunan standar dan regulasi yang harmonis. Langkah ini akan memudahkan pergerakan modal dan investasi antar negara serta meningkatkan daya saing kawasan ASEAN di kancah global. Inisiatif seperti ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) dapat menjadi platform untuk mendorong integrasi ini.

Kolaborasi juga dapat diwujudkan melalui pengembangan produk dan layanan keuangan syariah yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Negara-negara ASEAN dapat bekerja sama dalam riset dan pengembangan produk, serta membangun infrastruktur teknologi yang mendukung operasional perbankan syariah secara lebih efisien.

Pada akhirnya, meskipun kompetisi tetap menjadi elemen penting dalam mendorong peningkatan kualitas dan inovasi, kolaborasi antara negara-negara ASEAN dalam industri perbankan syariah memiliki potensi besar untuk menciptakan sinergi yang menguntungkan semua pihak. Dengan menggabungkan kekuatan dan keunggulan masing-masing negara, ASEAN dapat memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan syariah global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Referensi:

  • Otoritas Jasa Keuangan. (2023). Laporan Kinerja Perbankan Syariah Nasional.
  • Islamic Financial Services Board. (2023). Global Islamic Financial Stability Report.
  • Brunei Monetary Authority. (2023). Financial Stability Report.
  • Monetary Authority of Singapore. (2023). Annual Report.
  • Islamic Financial Services Board. (2023). Global Islamic Financial Stability Report.
  • Otoritas Jasa Keuangan. (2023). Laporan Kinerja Perbankan Syariah Nasional.
  • Brunei Monetary Authority. (2023). Financial Stability Report.
  • Monetary Authority of Singapore. (2023). Annual Report.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun