Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (30): Peluang Indonesia Melalui Offset Karbon

26 Juni 2024   12:34 Diperbarui: 26 Juni 2024   15:46 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Meningkatkan kesadaran dan dukungan publik juga penting untuk keberhasilan offset karbon. Program edukasi dan kampanye informasi perlu diluncurkan untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat offset karbon dan bagaimana mereka dapat berkontribusi. Melibatkan komunitas, industri, dan pemerintah dalam proses ini akan membantu membangun dukungan yang luas.

Offset karbon menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk memonetisasi upaya dekarbonisasi. Dengan mendanai proyek-proyek yang mengurangi atau menghindari emisi gas rumah kaca, Indonesia dapat menghasilkan kredit karbon yang dapat dijual di pasar karbon internasional. 

Pendapatan dari penjualan kredit karbon dapat digunakan untuk mendanai program lingkungan, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Pengalaman dari negara-negara seperti Brazil dan India menunjukkan bahwa offset karbon dapat berhasil mengurangi emisi sambil mendukung pertumbuhan ekonomi dan manfaat sosial. 

Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada tujuan global dekarbonisasi.

Referensi

  1. Government of British Columbia. (2021). Carbon Tax. Retrieved from gov.bc.ca
  2. International Monetary Fund (IMF). (2019). Fiscal Monitor: How to Mitigate Climate Change. Retrieved from imf.org
  3. Swedish Environmental Protection Agency. (2020). Sweden's Carbon Tax. Retrieved from naturvardsverket.se

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun