Disini Kita mengeksplorasi beberapa pengalaman sukses dari sistem cap and trade di berbagai negara, menggarisbawahi manfaat ekonomi dan lingkungan yang telah dicapai.
Studi Kasus: European Union Emissions Trading System (EU ETS)
Latar Belakang dan Implementasi
EU ETS adalah sistem perdagangan emisi terbesar di dunia, diluncurkan pada tahun 2005 sebagai bagian dari upaya Uni Eropa untuk memenuhi komitmen Protokol Kyoto. Sistem ini mencakup lebih dari 11.000 instalasi di sektor energi dan industri serta penerbangan di dalam European Economic Area (EEA).
Keberhasilan Ekonomi dan Lingkungan
EU ETS telah membantu Uni Eropa mengurangi emisi karbonnya sebesar 21% dari 2005 hingga 2020 (European Environment Agency, 2020). Selain itu, sistem ini telah menciptakan pasar karbon yang dinamis dengan nilai perdagangan tahunan mencapai miliaran euro.Â
Perusahaan yang mampu mengurangi emisi mereka secara efisien dapat menjual izin emisi yang tidak digunakan, menciptakan sumber pendapatan tambahan. Hal ini juga mendorong investasi dalam teknologi hijau dan energi terbarukan, dengan lebih dari 200 miliar diinvestasikan dalam proyek-proyek ini sejak penerapan sistem.
Pengaruh pada Inovasi Teknologi
EU ETS telah menjadi pendorong utama inovasi dalam teknologi rendah karbon. Perusahaan-perusahaan di Uni Eropa telah berinvestasi dalam teknologi baru untuk mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi energi, seperti sistem penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage, CCS) dan energi terbarukan.
Studi Kasus: Regional Greenhouse Gas Initiative (RGGI) di Amerika Serikat
Latar Belakang dan Implementasi