Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (28): Peluang Indonesia dari Cap and Trade

26 Juni 2024   10:02 Diperbarui: 26 Juni 2024   19:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disini Kita mengeksplorasi beberapa pengalaman sukses dari sistem cap and trade di berbagai negara, menggarisbawahi manfaat ekonomi dan lingkungan yang telah dicapai.

Studi Kasus: European Union Emissions Trading System (EU ETS)

Latar Belakang dan Implementasi

EU ETS adalah sistem perdagangan emisi terbesar di dunia, diluncurkan pada tahun 2005 sebagai bagian dari upaya Uni Eropa untuk memenuhi komitmen Protokol Kyoto. Sistem ini mencakup lebih dari 11.000 instalasi di sektor energi dan industri serta penerbangan di dalam European Economic Area (EEA).

Keberhasilan Ekonomi dan Lingkungan

EU ETS telah membantu Uni Eropa mengurangi emisi karbonnya sebesar 21% dari 2005 hingga 2020 (European Environment Agency, 2020). Selain itu, sistem ini telah menciptakan pasar karbon yang dinamis dengan nilai perdagangan tahunan mencapai miliaran euro. 

Perusahaan yang mampu mengurangi emisi mereka secara efisien dapat menjual izin emisi yang tidak digunakan, menciptakan sumber pendapatan tambahan. Hal ini juga mendorong investasi dalam teknologi hijau dan energi terbarukan, dengan lebih dari 200 miliar diinvestasikan dalam proyek-proyek ini sejak penerapan sistem.

Pengaruh pada Inovasi Teknologi

EU ETS telah menjadi pendorong utama inovasi dalam teknologi rendah karbon. Perusahaan-perusahaan di Uni Eropa telah berinvestasi dalam teknologi baru untuk mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi energi, seperti sistem penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage, CCS) dan energi terbarukan.

Studi Kasus: Regional Greenhouse Gas Initiative (RGGI) di Amerika Serikat

Latar Belakang dan Implementasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun