Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Monetisasi Dekarbonisasi (22): Peluang Indonesia Melalui Feed-in Tariffs (FITs)

25 Juni 2024   17:03 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:05 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tantangan dan Solusi Penerapan FITs di Indonesia

  1. Biaya Subsidi dan Anggaran: Penerapan FITs memerlukan dana subsidi yang signifikan dari pemerintah. Solusi yang bisa diterapkan adalah melalui mekanisme pendanaan berkelanjutan, seperti penggunaan dana karbon, kerjasama internasional, dan kontribusi dari sektor swasta.
  2. Infrastruktur Jaringan Listrik: Keterbatasan infrastruktur jaringan listrik dapat menjadi hambatan bagi integrasi energi terbarukan. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pengembangan jaringan listrik dan teknologi penyimpanan energi.
  3. Regulasi dan Kebijakan: Perlunya kerangka regulasi yang jelas dan mendukung untuk memastikan keberhasilan penerapan FITs. Pemerintah harus mengatasi hambatan birokrasi dan menetapkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan energi terbarukan.
  4. Kesadaran dan Edukasi: Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat serta pemangku kepentingan tentang manfaat dan pentingnya energi terbarukan dan FITs.

Studi Kasus: Penerapan FITs di Negara Lain

  1. Jerman: Jerman adalah pelopor dalam penerapan FITs melalui Undang-Undang Energi Terbarukan (EEG) pada tahun 2000. Kebijakan ini berhasil meningkatkan kapasitas energi terbarukan secara signifikan, menjadikan Jerman sebagai pemimpin global dalam energi surya dan angin.
  2. Spanyol: Spanyol mengadopsi FITs untuk energi surya dan angin, yang mendorong pertumbuhan pesat sektor energi terbarukan pada awal 2000-an. Meskipun kebijakan ini kemudian mengalami penyesuaian, FITs telah membantu Spanyol mencapai kapasitas energi terbarukan yang besar.
  3. China: China menggunakan FITs untuk mendukung pengembangan energi angin dan surya, yang berkontribusi pada pertumbuhan pesat kapasitas energi terbarukan di negara tersebut. FITs di China membantu menarik investasi domestik dan internasional dalam sektor energi bersih.

Peluang dan Langkah Strategis untuk Indonesia

  1. Penetapan FITs yang Kompetitif: Pemerintah Indonesia perlu menetapkan tarif FITs yang kompetitif dan sesuai dengan kondisi pasar untuk menarik investasi dalam energi terbarukan.
  2. Kerjasama Internasional: Memanfaatkan kerjasama dengan negara-negara maju dan lembaga internasional untuk mendapatkan dukungan finansial dan teknis dalam implementasi FITs.
  3. Pengembangan Infrastruktur: Meningkatkan investasi dalam infrastruktur jaringan listrik dan teknologi penyimpanan energi untuk mendukung integrasi energi terbarukan.
  4. Kebijakan yang Mendukung: Menetapkan kebijakan dan regulasi yang jelas, serta mengatasi hambatan birokrasi untuk mempermudah investasi dalam sektor energi terbarukan.
  5. Edukasi dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan tentang pentingnya energi terbarukan dan manfaat FITs melalui kampanye edukasi dan informasi.

Penerapan Feed-in Tariffs (FITs) di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung dekarbonisasi dan memonetisasi upaya pengurangan emisi karbon. Dengan mengatasi tantangan yang ada dan menerapkan kebijakan yang mendukung, FITs dapat mendorong investasi dalam energi terbarukan, meningkatkan ketahanan energi, dan memberikan manfaat ekonomi yang luas bagi negara. Penerapan FITs yang efektif akan membantu Indonesia mencapai target dekarbonisasi dan berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

Daftar Pustaka

  1. Couture, T., & Gagnon, Y. (2010). An analysis of feed-in tariff remuneration models: Implications for renewable energy investment. Energy Policy, 38(2), 955-965.
  2. Held, A., Ragwitz, M., & Haas, R. (2006). On the success of policy strategies for the promotion of electricity from renewable energy sources in the EU. Energy & Environment, 17(6), 849-868.
  3. Rickerson, W., Sawin, J. L., & Grace, R. C. (2007). If the shoe FITs: Using feed-in tariffs to meet US renewable electricity targets. The Electricity Journal, 20(4), 73-86.
  4. Mendona, M. (2007). Feed-in Tariffs: Accelerating the Deployment of Renewable Energy. Earthscan.
  5. Cory, K., Couture, T., & Kreycik, C. (2009). Feed-in Tariff Policy: Design, Implementation, and RPS Policy Interactions. National Renewable Energy Laboratory (NREL), U.S. Department of Energy.
  6. Huenteler, J., Schmidt, T. S., & Kanie, N. (2012). Japan's post-Fukushima challenge---Implications from the German experience on renewable energy policy. Energy Policy, 45, 6-11.
  7. Bird, L., Milligan, M., & Lew, D. (2013). Integrating variable renewable energy: Challenges and solutions. National Renewable Energy Laboratory (NREL), U.S. Department of Energy.
  8. Wstenhagen, R., & Menichetti, E. (2012). Strategic choices for renewable energy investment: Conceptual framework and opportunities for further research. Energy Policy, 40, 1-10.
  9. IRENA (International Renewable Energy Agency). (2013). Renewable Energy Auctions in Developing Countries. IRENA Report.
  10. Azuela, G. E., & Barroso, L. A. (2012). Design and Performance of Policy Instruments to Promote the Development of Renewable Energy: Emerging Experience in Selected Developing Countries. World Bank.

Situs Web dan Sumber Daya Online

  1. International Renewable Energy Agency (IRENA)
    • Situs web: www.irena.org
  2. National Renewable Energy Laboratory (NREL)
    • Situs web: www.nrel.gov
  3. International Energy Agency (IEA)
    • Situs web: www.iea.org
  4. Renewable Energy Policy Network for the 21st Century (REN21)
    • Situs web: www.ren21.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun