Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Monetisasi Dekarbonisasi (18): Peluang Indonesia dari Ketergantungan SDS

25 Juni 2024   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:26 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kehutanan

Manajemen Hutan Berkelanjutan

  • REDD+ Programs: Mengikuti program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) yang memberikan kompensasi finansial untuk upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan.
  • Ekowisata: Mengembangkan ekowisata berkelanjutan di kawasan hutan dapat menghasilkan pendapatan sambil melestarikan lingkungan.

Manfaat Ekonomi

  • Pendapatan dari Kompensasi Karbon: Program seperti REDD+ dapat memberikan pendapatan langsung dari pasar karbon internasional.
  • Peningkatan Pariwisata: Ekowisata berkelanjutan dapat menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan lokal.

5. Kolaborasi Internasional dan Pembiayaan Hijau

Kemitraan Global

  • Transfer Teknologi: Bermitra dengan negara-negara maju untuk transfer teknologi hijau dan peningkatan kapasitas.
  • Pembiayaan Proyek Hijau: Mengakses pendanaan internasional dari lembaga seperti World Bank, Asian Development Bank, dan Green Climate Fund untuk proyek dekarbonisasi.

Manfaat Ekonomi

  • Dana Hibah dan Pinjaman Lunak: Akses ke dana hibah dan pinjaman lunak dapat mendukung proyek dekarbonisasi tanpa membebani anggaran negara.
  • Peningkatan Investasi Asing: Kolaborasi dengan negara-negara maju dapat meningkatkan investasi asing langsung dalam sektor energi terbarukan dan infrastruktur hijau.

6. Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang

Pengelolaan Limbah dan Ekonomi Sirkular

  • Pengelolaan Limbah Industri: Investasi dalam teknologi pengelolaan limbah yang efisien dapat mengurangi emisi metana dan meningkatkan daur ulang.
  • Ekonomi Sirkular: Mengadopsi model ekonomi sirkular di mana limbah dari satu proses produksi menjadi input untuk proses lain dapat mengurangi limbah dan emisi.

Manfaat Ekonomi

  • Pengurangan Biaya Pengelolaan Limbah: Teknologi pengelolaan limbah yang efisien dapat mengurangi biaya operasional perusahaan.
  • Pendapatan dari Daur Ulang: Daur ulang material dapat membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan pendapatan.

Indonesia memiliki peluang besar untuk memonetisasi dekarbonisasi melalui berbagai strategi yang mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, mengembangkan mobilitas listrik, mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, dan menjalin kolaborasi internasional, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Strategi ini tidak hanya akan membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan investasi asing, dan memperkuat stabilitas ekonomi nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun