Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (16): Peluang Indonesia dari Biaya Transisi

24 Juni 2024   22:42 Diperbarui: 24 Juni 2024   22:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi dan Solusi:

  • Feed-in Tariff (FiT): Kebijakan FiT Jerman memberikan tarif tetap untuk energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan, memberikan insentif kuat bagi investasi dalam energi surya dan angin.
  • Investasi dalam Infrastruktur: Jerman berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur jaringan listrik untuk mendukung integrasi energi terbarukan.
  • Edukasi dan Pelatihan: Jerman mengembangkan program pendidikan dan pelatihan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam ekonomi energi terbarukan.

Hasil dan Monetisasi:

  • Pengembangan Industri: Industri energi terbarukan Jerman berkembang pesat, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja di sektor ini.
  • Pemimpin Teknologi: Jerman menjadi pemimpin dalam teknologi energi terbarukan, dengan banyak perusahaan Jerman menjadi pemain utama di pasar global.
  • Pengurangan Emisi: Transisi energi Jerman telah mengurangi emisi CO2 secara signifikan, membantu negara mencapai target iklim internasional dan menghindari biaya yang terkait dengan perubahan iklim.

3. Tesla: Transformasi Pasar Kendaraan Listrik

Tantangan: Tesla memulai dengan tantangan besar untuk membuktikan bahwa kendaraan listrik (EV) bisa menjadi alternatif yang layak dan lebih baik dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil.

Strategi dan Solusi:

  • Inovasi Produk: Tesla fokus pada pengembangan mobil listrik berkinerja tinggi dengan teknologi baterai canggih, memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik.
  • Model Bisnis Inovatif: Tesla mengadopsi model bisnis vertikal terintegrasi, mengendalikan seluruh rantai pasokan dari produksi baterai hingga penjualan mobil langsung ke konsumen.
  • Skalabilitas: Tesla membangun Gigafactory untuk memproduksi baterai dalam skala besar, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi.

Hasil dan Monetisasi:

  • Peningkatan Nilai Saham: Tesla menjadi salah satu perusahaan otomotif paling bernilai di dunia, dengan kapitalisasi pasar yang mengalahkan banyak produsen mobil tradisional.
  • Dominasi Pasar: Tesla menguasai pasar EV global, memimpin penjualan kendaraan listrik di banyak negara.
  • Revolusi Industri Otomotif: Keberhasilan Tesla mendorong produsen mobil lain untuk mengadopsi teknologi EV, mempercepat transisi global ke kendaraan rendah karbon.

4. China: Transformasi Energi dengan Teknologi Surya

Tantangan: China menghadapi masalah polusi udara yang parah dan kebutuhan energi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Strategi dan Solusi:

  • Investasi Pemerintah: Pemerintah China mengalokasikan dana besar untuk pengembangan industri energi surya, memberikan subsidi dan insentif untuk produksi dan pemasangan panel surya.
  • Skala Ekonomi: China memanfaatkan skala ekonominya untuk memproduksi panel surya dalam jumlah besar, menurunkan biaya produksi secara signifikan.
  • Pengembangan Rantai Pasok: China mengembangkan rantai pasok domestik untuk komponen energi surya, mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan efisiensi.

Hasil dan Monetisasi:

  • Pemimpin Global: China kini menjadi produsen terbesar panel surya di dunia, menguasai lebih dari 70% pangsa pasar global.
  • Ekspor Teknologi: Industri energi surya China menghasilkan pendapatan ekspor yang besar, dengan produk yang dijual ke seluruh dunia.
  • Pengurangan Polusi: Penggunaan energi surya membantu mengurangi polusi udara domestik dan mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Kisah-kisah sukses ini menunjukkan bahwa masalah biaya transisi dekarbonisasi tidak hanya dapat diatasi tetapi juga dimonetisasi untuk menciptakan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan investasi yang tepat, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan inovasi teknologi, negara dan perusahaan dapat mengubah tantangan dekarbonisasi menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Indonesia, dengan potensi energi terbarukan yang melimpah dan komitmen terhadap keberlanjutan, memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak sukses ini. Investasi dalam teknologi hijau, peningkatan efisiensi energi, dan pengembangan industri rendah karbon dapat membantu Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil mengurangi dampak lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun