Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (8): Peluang Indonesia dari CCS

24 Juni 2024   05:58 Diperbarui: 24 Juni 2024   06:02 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan Implementasi CCS

1. Biaya Tinggi

Implementasi CCS memerlukan investasi awal yang besar dan biaya operasional yang tinggi, yang menjadi hambatan utama bagi banyak perusahaan.

Solusi: Dukungan finansial dari pemerintah, insentif pajak, dan pasar karbon yang berkembang dapat membantu mengurangi beban biaya.

2. Keamanan Penyimpanan

Keamanan jangka panjang penyimpanan CO2 di bawah tanah menjadi perhatian utama, termasuk risiko kebocoran.

Solusi: Penelitian lebih lanjut dan regulasi ketat diperlukan untuk memastikan keamanan penyimpanan CO2 dan mengurangi risiko kebocoran.

3. Penerimaan Publik

Kurangnya kesadaran dan penerimaan publik terhadap teknologi CCS dapat menjadi hambatan dalam implementasinya.

Solusi: Edukasi dan keterlibatan masyarakat dalam proyek CCS dapat meningkatkan penerimaan publik dan mendukung keberhasilan proyek.

CCS merupakan teknologi yang penting dalam upaya dekarbonisasi global dan menawarkan peluang monetisasi yang signifikan. Melalui penjualan kredit karbon, insentif pemerintah, dan penggunaan CO2 dalam aplikasi industri, perusahaan dapat meraih manfaat ekonomis sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi global. Meskipun tantangan masih ada, dukungan kebijakan dan inovasi teknologi dapat membantu mengatasi hambatan ini dan membuka jalan bagi adopsi luas CCS. Dengan potensi besar yang dimiliki, CCS dapat menjadi salah satu pilar utama dalam strategi dekarbonisasi Indonesia dan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun