Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Monetisasi Dekarbonisasi (4): Peluang Indonesia dari Industri

23 Juni 2024   08:25 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:26 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi, prospek, dan peluang monetisasi dari dekarbonisasi industri bagi Indonesia merupakan topik yang sangat relevan dalam konteks upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Indonesia, sebagai negara berkembang dengan sektor industri yang sedang berkembang pesat, memiliki potensi besar untuk mengadopsi teknologi hijau dan strategi efisiensi energi guna mempromosikan dekarbonisasi. Berikut ini adalah beberapa aspek penting terkait dengan potensi, prospek, dan peluang monetisasi dari dekarbonisasi industri bagi Indonesia:

Potensi

  1. Kekayaan Sumber Daya Alam: Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya alam terbarukan seperti matahari, angin, dan biomassa untuk mendukung dekarbonisasi industri, terutama dalam hal produksi energi hijau.
  2. Sektor Industri yang Berkembang: Sektor industri di Indonesia, termasuk produksi baja, semen, kimia, dan energi, dapat memanfaatkan teknologi hijau dan efisiensi energi untuk mengurangi emisi karbon.
  3. Pasar Karbon Internasional: Dengan meningkatnya kesadaran global akan perubahan iklim, pasar karbon internasional dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjual kredit karbon yang dihasilkan dari proyek-proyek dekarbonisasi industri.

Prospek

  1. Peningkatan Daya Saing Global: Dengan mengadopsi teknologi hijau, industri Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global yang semakin memperhatikan keberlanjutan dan efisiensi energi.
  2. Investasi Asing: Menarik investasi asing dalam teknologi dekarbonisasi industri dapat membantu mengembangkan infrastruktur hijau di Indonesia dan memperluas kapasitas industri yang berkelanjutan.
  3. Pengembangan SDM: Prospek untuk mengembangkan SDM dalam teknologi hijau dan keberlanjutan, sehingga mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi tren global yang semakin berorientasi pada lingkungan.

Peluang Monetisasi

  1. Penjualan Kredit Karbon: Dengan menerapkan teknologi hijau dan mengurangi emisi karbon, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menghasilkan kredit karbon yang dapat diperdagangkan di pasar karbon internasional.
  2. Efisiensi Operasional: Mengadopsi teknologi dan praktik dekarbonisasi dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang, seperti biaya energi dan manajemen limbah.
  3. Inovasi Teknologi: Peluang untuk mengembangkan dan memasarkan teknologi hijau yang diadopsi di Indonesia ke pasar global, sehingga memperluas pendapatan dari sektor teknologi dan keberlanjutan.

Dekarbonisasi industri bukan hanya tentang mengurangi emisi karbon tetapi juga merupakan peluang ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. 

Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, meningkatkan daya saing global, dan memanfaatkan pasar karbon internasional, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil mengurangi dampak lingkungan. Penting bagi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam memanfaatkan potensi, mengejar prospek, dan memanfaatkan peluang monetisasi dari dekarbonisasi industri guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

ArcelorMittal. (2021). Sustainability Report 2021. Luxembourg: ArcelorMittal.

BASF. (2021). BASF Report 2021. Ludwigshafen: BASF SE.

European Union Emissions Trading System (EU ETS). (2021). EU ETS Handbook. Brussels: European Commission.

International Energy Agency (IEA). (2020). Energy Technology Perspectives 2020. Paris: IEA Publications.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun