Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menutup Defisit APBN Selain dengan Menaikkan Pajak

21 Juni 2024   16:29 Diperbarui: 21 Juni 2024   20:38 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

5. Reformasi dan Digitalisasi Sektor Publik

Reformasi sektor publik dan peningkatan penggunaan teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran negara. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Digitalisasi Layanan Publik: Menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi layanan publik, mengurangi biaya, dan meningkatkan transparansi.
  • Restrukturisasi Birokrasi: Menyederhanakan struktur birokrasi untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.
  • Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara: Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur negara melalui pelatihan dan pengembangan profesional.

Menutup defisit APBN memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Meskipun pajak merupakan sumber utama pendapatan negara, mengandalkan pajak saja tidak cukup. Optimalisasi PNBP, pengendalian pengeluaran, peningkatan investasi, penerbitan surat utang, serta reformasi dan digitalisasi sektor publik adalah strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk menutup defisit APBN. Dengan implementasi yang tepat, strategi-strategi ini dapat membantu menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Daftar Pustaka

  1. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. "Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara." Jakarta: Kementerian Keuangan, 2022.
  2. International Monetary Fund (IMF). "Fiscal Policy and Management." IMF, Washington, D.C., 2021.
  3. World Bank. "Public Financial Management Reforms." World Bank Group, Washington, D.C., 2020.
  4. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). "Economic Outlook." OECD Publishing, Paris, 2021.
  5. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. "Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara." Jakarta: Kementerian Keuangan, 2022.
  6. International Monetary Fund (IMF). "Fiscal Policy and Management." IMF, Washington, D.C., 2021.
  7. World Bank. "Public Financial Management Reforms." World Bank Group, Washington, D.C., 2020.
  8. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). "Economic Outlook." OECD Publishing, Paris, 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun