Fintech yang harus mengelola risiko kredit tinggi dan tingkat default mungkin perlu mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk manajemen risiko daripada inovasi dan pengembangan produk. Ini dapat membatasi kemampuan fintech untuk memperkenalkan produk baru dan meningkatkan layanan mereka.
4. Meningkatkan Beban Operasional
Suku bunga tinggi juga berhubungan dengan biaya operasional yang lebih tinggi, termasuk biaya penagihan dan manajemen risiko. Fintech harus menginvestasikan lebih banyak dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk mengelola pinjaman berisiko tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan beban operasional mereka.
Penyebab Suku Bunga Tinggi pada Pinjaman Fintech
1. Risiko Kredit yang Tinggi
Banyak peminjam fintech berasal dari segmen masyarakat yang tidak memiliki riwayat kredit yang baik atau tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional. Risiko kredit yang tinggi ini membuat fintech harus mengenakan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi potensi kerugian.
2. Biaya Operasional yang Tinggi
Operasional fintech, terutama yang berbasis teknologi, memerlukan investasi besar dalam infrastruktur teknologi, pengembangan platform, dan keamanan data. Biaya-biaya ini kemudian diteruskan ke konsumen dalam bentuk suku bunga yang lebih tinggi.
3. Keterbatasan Akses ke Pendanaan Murah
Fintech sering kali tidak memiliki akses yang sama ke sumber pendanaan murah seperti yang dimiliki oleh bank. Mereka harus bergantung pada sumber pendanaan yang lebih mahal, yang berdampak pada suku bunga yang dikenakan kepada peminjam.
Solusi untuk Mengatasi Tantangan Suku Bunga Tinggi