Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasca Para Founders Pergi

20 Juni 2024   00:01 Diperbarui: 20 Juni 2024   00:10 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia startup teknologi di Indonesia dikejutkan oleh pengunduran diri beberapa pendiri perusahaan unicorn terkemuka seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Gojek. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: apa yang mendorong para pendiri ini untuk mundur dari perusahaan yang mereka bangun dari nol?

Latar Belakang Perusahaan

Bukalapak

Didirikan pada tahun 2010 oleh Achmad Zaky, Bukalapak merupakan salah satu marketplace terbesar di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM). Di bawah kepemimpinan Zaky, Bukalapak berhasil menjadi salah satu unicorn Indonesia dengan valuasi melebihi satu miliar dolar AS.

Tokopedia

Tokopedia, didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, merupakan platform e-commerce yang telah mengubah lanskap perdagangan di Indonesia. Tokopedia juga meraih status unicorn dan kemudian bergabung dengan Gojek untuk membentuk GoTo Group.

Gojek

Gojek, didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010, berkembang dari layanan ojek online menjadi super app yang menyediakan berbagai layanan mulai dari transportasi hingga pembayaran digital. Gojek juga merupakan salah satu unicorn terbesar di Asia Tenggara.

Faktor-Faktor Penyebab Pengunduran Diri Pendiri

1. Perubahan dalam Manajemen dan Struktur Perusahaan

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, perubahan dalam manajemen dan struktur organisasi seringkali diperlukan untuk memastikan efisiensi operasional dan kemampuan bersaing di pasar global. Pendiri seringkali merasa bahwa struktur perusahaan yang semakin kompleks mengurangi kemampuan mereka untuk mengambil keputusan secara langsung dan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun