Layanan pinjaman online legal dapat membantu peminjam meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menyediakan dana untuk kebutuhan produktif. Namun, pinjaman online ilegal sering menyebabkan stres, masalah kesehatan mental, dan kekerasan akibat metode penagihan yang tidak etis.
Kepercayaan Masyarakat
Keberadaan pinjaman online legal meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan digital. Sebaliknya, praktik-praktik pinjaman online ilegal merusak kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital, karena banyaknya kasus penipuan dan penyalahgunaan.
Perbedaan mendasar antara pinjaman online legal dan ilegal terletak pada regulasi, transparansi, serta dampak ekonomi dan sosial yang dihasilkan. Pinjaman online legal menawarkan manfaat signifikan dalam hal inklusi keuangan dan stabilitas ekonomi, sementara pinjaman online ilegal menimbulkan berbagai risiko dan dampak negatif. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan ini dan memilih layanan pinjaman yang aman dan terpercaya.
Daftar Pustaka
- Bank Indonesia. (2020). "Laporan Tahunan Perkembangan Fintech di Indonesia".
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2021). "Statistik Fintech Lending".
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2022). "Peraturan OJK tentang Perlindungan Konsumen di Sektor Fintech".
- Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). (2021). "Survei Dampak Sosial Fintech Lending".
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2021). "Laporan Pengaduan Masyarakat terkait Fintech Lending".
- Bank Indonesia. (2020). "Laporan Dampak Sosial dan Ekonomi Fintech Lending di Indonesia".
- Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). (2021). "Studi Kasus Dampak Kesehatan Mental Akibat Pinjaman Online Ilegal"