Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi untuk Capital Inflow dari Wisata Medis

18 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 18 Juni 2024   07:46 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata medis yang kompetitif di Asia Tenggara. Untuk mencapai surplus dalam sektor ini, beberapa langkah strategis perlu diambil:

  1. Meningkatkan Infrastruktur Kesehatan:
    • Investasi dalam fasilitas kesehatan: Membangun dan memperbarui rumah sakit dengan teknologi medis terkini serta fasilitas yang memenuhi standar internasional.
    • Sertifikasi internasional: Memperoleh akreditasi dari badan-badan internasional seperti Joint Commission International (JCI) untuk menjamin kualitas layanan medis.
  2. Pengembangan Sumber Daya Manusia:
    • Pelatihan dan pendidikan: Mengirim dokter dan tenaga medis untuk pelatihan di luar negeri atau mendatangkan ahli dari luar negeri untuk pelatihan di Indonesia.
    • Bahasa dan komunikasi: Meningkatkan kemampuan bahasa asing dari tenaga medis untuk memudahkan komunikasi dengan pasien internasional.
  3. Promosi dan Pemasaran:
    • Kampanye internasional: Memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi wisata medis melalui pameran, konferensi, dan media sosial.
    • Kerjasama dengan agen perjalanan: Menggandeng agen perjalanan internasional untuk memasukkan paket wisata medis dalam penawaran mereka.
  4. Peningkatan Pelayanan dan Pengalaman Pasien:
    • Layanan terpadu: Menyediakan paket wisata medis yang mencakup perawatan medis, akomodasi, transportasi, dan tur wisata.
    • Pendampingan pasien: Memberikan layanan pendampingan bagi pasien internasional, mulai dari penjemputan di bandara hingga pengurusan administrasi rumah sakit.
  5. Kebijakan Pemerintah yang Mendukung:
    • Insentif investasi: Memberikan insentif bagi investasi di sektor kesehatan, seperti pajak rendah atau pembebasan pajak untuk rumah sakit dan klinik yang melayani pasien internasional.
    • Regulasi yang jelas: Menyusun regulasi yang mendukung pengembangan wisata medis tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan pelayanan.
  6. Kerjasama Internasional:
    • Kemitraan strategis: Membangun kerjasama dengan negara-negara lain dalam bidang penelitian medis, pendidikan, dan teknologi kesehatan.
    • Mempermudah visa medis: Mempermudah proses visa bagi pasien internasional yang ingin berobat ke Indonesia.
  7. Mempromosikan Keunggulan Lokal:
    • Perawatan tradisional dan alternatif: Memanfaatkan keunikan perawatan tradisional Indonesia seperti jamu dan spa tradisional sebagai daya tarik tambahan.
    • Destinasi wisata unggulan: Menawarkan paket wisata yang menggabungkan perawatan medis dengan kunjungan ke destinasi wisata terkenal di Indonesia.

Dengan strategi-strategi ini, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya dalam sektor wisata medis, menarik lebih banyak pasien internasional, dan pada akhirnya mencapai surplus dari sektor ini.

Untuk mencegah dan menghindari capital outflow dari wisata medis warga negara Indonesia (WNI) ke luar negeri, strategi yang efektif harus mencakup peningkatan kualitas layanan medis dalam negeri serta penanganan faktor-faktor yang mendorong WNI mencari perawatan medis di luar negeri. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Peningkatan Kualitas Layanan Medis

Investasi dalam Fasilitas Kesehatan:

  • Pembangunan dan peremajaan rumah sakit: Meningkatkan infrastruktur rumah sakit dengan teknologi medis terkini dan fasilitas yang memenuhi standar internasional.
  • Akreditasi internasional: Mendapatkan sertifikasi dari badan akreditasi seperti Joint Commission International (JCI) untuk memastikan bahwa rumah sakit di Indonesia memenuhi standar global dalam pelayanan medis.

Pengembangan Sumber Daya Manusia:

  • Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan: Mengirim tenaga medis untuk pelatihan di luar negeri atau mendatangkan ahli dari luar untuk memberikan pelatihan di Indonesia.
  • Program spesialisasi: Meningkatkan jumlah dan kualitas dokter spesialis serta memperluas program residensi dan fellowship di bidang-bidang yang banyak dicari pasien.

Peningkatan Kualitas Layanan:

  • Layanan terpadu: Menyediakan paket perawatan yang komprehensif dan terintegrasi dengan dukungan penuh mulai dari diagnosis hingga rehabilitasi.
  • Pengalaman pasien yang unggul: Meningkatkan kenyamanan dan kemudahan akses pasien dengan menyediakan layanan pendampingan dan kemudahan administrasi.

2. Meningkatkan Kepercayaan Publik

Transparansi dan Komunikasi:

  • Kampanye edukasi: Menginformasikan kepada masyarakat mengenai kualitas dan ketersediaan layanan medis dalam negeri yang setara dengan luar negeri.
  • Testimoni pasien: Menggunakan testimoni dan ulasan pasien yang telah berhasil mendapatkan perawatan berkualitas di dalam negeri.

Kemitraan dengan Institusi Luar Negeri:

  • Kolaborasi dengan rumah sakit internasional: Membangun kemitraan dan afiliasi dengan rumah sakit atau klinik internasional untuk program-program tertentu, sehingga pasien merasa yakin dengan kualitas yang setara.

3. Insentif Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun