Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Green Qurban dan Eco-Idul Adha: Sebuah Perspektif Baru

16 Juni 2024   10:31 Diperbarui: 16 Juni 2024   19:48 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merayakan Idul Adha dengan cara yang lebih ramah lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai praktik. Pertama, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban. Data dari Greenpeace menunjukkan bahwa penggunaan plastik di Indonesia mencapai 9,85 juta ton per tahun, di mana sebagian besar berakhir sebagai sampah yang mencemari lingkungan. Dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan, kita dapat mengurangi limbah plastik secara signifikan.

Kedua, memilih hewan kurban dari peternakan lokal yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Selain mendukung ekonomi lokal, praktik ini juga mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi hewan jarak jauh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sektor peternakan lokal menyumbang sekitar 15% dari total emisi gas rumah kaca di Indonesia. Dengan mendukung peternakan berkelanjutan, emisi ini dapat ditekan.

Dampak Ekonomi dari Eco-Idul Adha

Implementasi Eco-Idul Adha memiliki dampak ekonomi yang positif. Pertama, permintaan akan produk-produk ramah lingkungan akan mendorong inovasi dan pertumbuhan industri hijau. Kedua, peternakan lokal yang menerapkan praktik berkelanjutan akan mendapatkan keuntungan lebih dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk-produk ramah lingkungan. Menurut data dari Kementerian Pertanian, permintaan produk organik di Indonesia meningkat sebesar 20% per tahun.

Selain itu, Eco-Idul Adha juga dapat mengurangi biaya penanganan sampah dan polusi. Dengan mengurangi penggunaan plastik dan mendukung peternakan lokal, pemerintah dapat menghemat anggaran yang biasanya digunakan untuk menangani dampak lingkungan dari sampah dan emisi karbon. Studi dari Bank Dunia menunjukkan bahwa biaya penanganan sampah di Indonesia mencapai 1,3% dari PDB setiap tahunnya.

Green Quran dan Eco-Idul Adha menawarkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan nilai-nilai religius dengan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dalam perayaan Idul Adha, umat Islam tidak hanya menjalankan ibadah dengan baik tetapi juga berkontribusi pada pelestarian alam dan kesejahteraan ekonomi. Pemahaman ini penting untuk dikembangkan lebih lanjut melalui kebijakan dan edukasi yang menyeluruh agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas.

Matriks Dampak Eco-Idul Adha

Aspek Ekonomi

Dampak Langsung

Dampak Tidak Langsung

Total Dampak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun