Memahami Program Makan Siang Gratis dari Perspektif Ilmu Ekonomi

Appendiks A: Studi Kasus

1. Studi Kasus di Finlandia
   Finlandia telah menerapkan program makan siang gratis sejak tahun 1948. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesehatan dan prestasi akademik siswa, serta pengurangan angka putus sekolah .
2. Studi Kasus di Jepang
   Di Jepang, program makan siang gratis di sekolah-sekolah dasar dan menengah telah berhasil menurunkan angka malnutrisi dan meningkatkan performa akademik. Program ini juga mendukung petani lokal melalui pembelian bahan makanan langsung dari mereka .

Program makan siang gratis bukan sekadar upaya untuk mengurangi kelaparan di kalangan anak-anak, tetapi juga merupakan investasi ekonomi yang strategis. Dampaknya yang luas mencakup peningkatan kinerja akademik, kesejahteraan keluarga, kesehatan jangka panjang, dan produktivitas masa depan. Mengingat data dan analisis yang disajikan, sangat jelas bahwa program ini memiliki nilai ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

1. USDA. (2019). Cost of School Lunches. United States Department of Agriculture.
2. Anderson, M. L., Gallagher, J., & Ramirez Ritchie, E. (2018). "School Lunch Quality and Academic Performance." Journal of Public Economics, 168, 81-93.
3. World Health Organization. (2020). Global Health Expenditure Database.
4. Brookings Institution. (2017). Economic Benefits of Free School Meals.
5. Food Research & Action Center. (2020). School Meals: National Level Annual Summary Tables.
6. National Bureau of Economic Research. (2016). The Impact of School Meals on Household Food Expenditures.
7. Silvennoinen, H., & Nyknen, T. (2015). "Effects of the Free School Lunch Program in Finland." Education Policy Analysis Archives.
8. Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT) Japan. (2019). Annual Report on Education.