Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menyaksikan perubahan besar dalam lanskap ekonomi dan lingkungan.Â
Pertumbuhan industri yang pesat dan eksploitasinya terhadap sumber daya alam telah menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan.Â
Di tengah kekhawatiran ini, muncul konsep green jobs atau pekerjaan hijau, yang menjanjikan solusi untuk mengatasi masalah lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.Â
Namun, muncul pertanyaan penting: apakah green jobs hanya sekadar ilusi yang memikat atau benar-benar merupakan visi yang dapat diwujudkan?
Konsep Green Jobs
Green jobs didefinisikan sebagai pekerjaan yang berkontribusi pada pelestarian atau pemulihan lingkungan. Menurut International Labour Organization (ILO), green jobs mencakup sektor-sektor seperti energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pertanian berkelanjutan.Â
Pekerjaan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi tetapi juga untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Green Jobs dan Pertumbuhan Ekonomi
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, green jobs menawarkan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Â
Studi yang dilakukan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) menunjukkan bahwa investasi dalam sektor energi terbarukan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan dengan sektor energi fosil tradisional.Â
Misalnya, setiap juta dolar yang diinvestasikan dalam energi terbarukan dapat menciptakan 7,49 pekerjaan, dibandingkan dengan hanya 2,65 pekerjaan dalam sektor energi fosil (UNEP, 2011).