Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tapera = Arisan?

30 Mei 2024   20:43 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:14 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

  • Kerja Sama dengan Perusahaan: Libatkan perusahaan swasta dan BUMN untuk mendukung program Tapera dengan memberikan insentif kepada karyawan mereka untuk berpartisipasi.
  • Kemitraan dengan Lembaga Keuangan: Bekerja sama dengan bank dan lembaga keuangan lainnya untuk menyediakan fasilitas menabung yang aman dan bunga kompetitif.

4. Pengelolaan Dana yang Transparan dan Akuntabel

  • Manajemen Profesional: Pastikan dana yang ditabung dikelola oleh profesional dengan transparansi yang tinggi dan diaudit secara berkala.
  • Pelaporan Rutin: Buat laporan rutin mengenai penggunaan dana dan perkembangan program yang dapat diakses oleh peserta dan masyarakat umum.

5. Insentif dan Dukungan Pemerintah

  • Subsidi dan Insentif Pajak: Berikan subsidi atau insentif pajak bagi peserta yang aktif menabung dalam program Tapera.
  • Bantuan Langsung: Sediakan bantuan langsung bagi masyarakat yang paling membutuhkan untuk memulai tabungan mereka di Tapera.

6. Pengembangan Infrastruktur Perumahan

  • Pembangunan Rumah Terjangkau: Dorong pembangunan rumah dengan harga terjangkau melalui kerja sama dengan pengembang perumahan dan pemerintah daerah.
  • Lokasi Strategis: Pastikan pembangunan rumah dilakukan di lokasi yang strategis dengan akses mudah ke fasilitas umum seperti transportasi, sekolah, dan pusat kesehatan.

7. Monitoring dan Evaluasi Berkala

  • Evaluasi Program: Lakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas program Tapera dan sesuaikan strategi jika diperlukan.
  • Feedback dari Peserta: Kumpulkan umpan balik dari peserta untuk memahami kebutuhan mereka dan meningkatkan pelayanan.

8. Peningkatan Kepercayaan Publik

  • Transparansi Informasi: Berikan informasi yang jelas dan terbuka mengenai program Tapera untuk meningkatkan kepercayaan publik.
  • Pelibatan Komunitas: Libatkan komunitas lokal dan organisasi masyarakat dalam sosialisasi dan pelaksanaan program untuk meningkatkan partisipasi dan dukungan.

Dengan mengimplementasikan strategi-strategi di atas, diharapkan program Tapera dapat berjalan lebih efektif, mencapai tujuan utamanya, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam memiliki rumah yang layak dan terjangkau.

Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) telah menjadi polemik di masyarakat karena beberapa alasan yang berkaitan dengan konsep, implementasi, dan komunikasi program tersebut. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan Tapera menjadi kontroversial:

1. Ketidakjelasan Sosialisasi dan Komunikasi

  • Kurangnya Informasi: Banyak masyarakat yang merasa kurang mendapatkan informasi yang jelas dan mendetail tentang mekanisme dan manfaat Tapera.
  • Misinterpretasi: Ketidakjelasan ini menyebabkan banyak misinterpretasi mengenai siapa saja yang wajib ikut serta, bagaimana dana akan dikelola, dan bagaimana cara mengakses manfaatnya.

2. Beban Tambahan bagi Pekerja dan Pengusaha

  • Potensi Beban Tambahan: Ada kekhawatiran bahwa Tapera akan menjadi beban tambahan bagi pekerja dan pengusaha, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit.
  • Kewajiban Menabung: Sebagian pekerja dan pengusaha menganggap kewajiban menabung dalam Tapera sebagai beban finansial tambahan yang memberatkan.

3. Kekhawatiran Mengenai Pengelolaan Dana

  • Transparansi dan Akuntabilitas: Masyarakat khawatir tentang bagaimana dana yang terkumpul akan dikelola, termasuk potensi penyalahgunaan dana atau pengelolaan yang tidak efisien.
  • Pengalaman Masa Lalu: Kekhawatiran ini diperparah oleh pengalaman negatif dengan program-program sebelumnya yang mungkin kurang transparan atau mengalami masalah dalam pengelolaan dana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun