Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan Ekonomi Nasional 2024 - III: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

26 Mei 2024   18:36 Diperbarui: 26 Mei 2024   18:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tantangan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mengenai pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan isu yang penting untuk ditangani. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat termasuk:

  1. Kesenjangan Ekonomi: Perbedaan ekonomi antara kota dan pedesaan serta antara wilayah timur dan barat Indonesia masih menjadi masalah. Pemberdayaan ekonomi masyarakat perlu diarahkan untuk mengurangi kesenjangan ini.

Kesenjangan ekonomi telah lama menjadi isu yang meresahkan bagi Indonesia. Meskipun telah mencatat kemajuan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, negara ini masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kesenjangan yang merajalela. Tantangan ini menjadi lebih mendesak pada tahun 2024, di mana Indonesia berada di ambang perubahan besar dalam arah pembangunan ekonominya.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa kesenjangan ekonomi tidak hanya mencakup disparitas antara kelompok-kelompok kaya dan miskin, tetapi juga antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mencapai angka yang mengesankan, dampaknya tidak selalu merata di seluruh negeri.

Di pedesaan, di mana sebagian besar penduduk Indonesia tinggal, kesenjangan dapat terlihat dalam akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Faktor-faktor seperti keterbatasan infrastruktur transportasi dan kurangnya investasi dalam sektor-sektor kunci pedesaan menjadi penghalang utama dalam meningkatkan kesejahteraan di wilayah tersebut.

Sementara itu, di perkotaan, kesenjangan terlihat dalam kesempatan ekonomi dan pendapatan. Kelompok masyarakat yang memiliki keterampilan tinggi atau memiliki akses ke modal memiliki peluang yang lebih baik untuk meraih keberhasilan ekonomi, sementara mereka yang kurang beruntung sering kali terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Pada tahun 2024, tantangan kesenjangan ekonomi Indonesia diintensifkan oleh berbagai faktor, termasuk globalisasi ekonomi yang semakin memperkuat peran sektor-sektor tertentu dan meningkatkan ketimpangan dalam distribusi kekayaan. Teknologi juga berperan dalam memperdalam kesenjangan, dengan akses yang lebih besar ke teknologi informasi dan komunikasi sering kali menjadi hak istimewa bagi mereka yang sudah berada dalam posisi ekonomi yang kuat.

Namun, kesenjangan ekonomi bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan ini dan memperkuat fondasi pembangunan ekonominya. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan, khususnya di daerah-daerah terpinggirkan, dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam keterampilan dan kesempatan ekonomi. Selain itu, kebijakan yang mendukung pembangunan infrastruktur yang inklusif dan peningkatan akses terhadap modal bagi pengusaha kecil dan menengah dapat memperluas kesempatan ekonomi bagi semua lapisan masyarakat.

Tantangan kesenjangan ekonomi memang besar, tetapi tidak mustahil untuk diatasi. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan ekonomi.

  1. Akses Terhadap Sumber Daya: Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya ekonomi seperti pendidikan, pelatihan kerja, modal usaha, dan pasar. Ini menjadi hambatan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Di tengah dinamika pembangunan ekonomi Indonesia, akses terhadap sumber daya menjadi faktor kunci yang menentukan dalam menentang tantangan kesenjangan dan menciptakan kesempatan bagi semua lapisan masyarakat. Pada tahun 2024, ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya seperti pendidikan, pelatihan, modal usaha, dan pasar masih menjadi hambatan utama dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Salah satu aspek terpenting dari akses terhadap sumber daya adalah pendidikan. Meskipun Indonesia telah melakukan kemajuan dalam memperluas akses pendidikan dasar, tantangan yang masih ada adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan kesetaraan akses ke pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan. Banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kota, masih menghadapi kendala dalam mengakses pendidikan berkualitas karena terbatasnya fasilitas dan biaya yang tinggi.

Selain pendidikan, akses terhadap modal usaha juga menjadi permasalahan utama bagi pengusaha kecil dan menengah (UKM). Meskipun UKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, banyak di antaranya masih kesulitan untuk mendapatkan akses terhadap kredit dan pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka. Kurangnya akses ini menghambat pertumbuhan UKM dan menyebabkan ketidakmerataan dalam distribusi kekayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun