Indonesia (BI Rate: 6,25%)
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 6,25%. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global (Bisnis) .
Malaysia (Overnight Policy Rate: 3.00%)
Bank Negara Malaysia (BNM) menetapkan suku bunga acuan atau Overnight Policy Rate (OPR) di 3.00%. Kebijakan ini mencerminkan kondisi ekonomi Malaysia yang relatif stabil dengan inflasi yang terkendali. BNM menggunakan suku bunga ini untuk mempengaruhi suku bunga antar bank dan menjaga stabilitas ekonomi .
Singapura (Singapore Interbank Offered Rate: ~4.00%)
Monetary Authority of Singapore (MAS) tidak menggunakan suku bunga acuan secara langsung seperti negara lain, tetapi lebih fokus pada pengelolaan nilai tukar melalui kebijakan nominal effective exchange rate (NEER). Meskipun demikian, Singapore Interbank Offered Rate (SIBOR) sering digunakan sebagai acuan, yang saat ini berada sekitar 4.00%. Tingkat suku bunga ini dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan kondisi likuiditas global .
Thailand (Policy Rate: 2.00%)
Bank of Thailand (BoT) menetapkan suku bunga kebijakan (policy rate) di 2.00%. BoT menggunakan suku bunga ini untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan suku bunga yang relatif rendah, Thailand berusaha mendorong konsumsi dan investasi dalam negeri .
Filipina (Overnight Reverse Repurchase Facility Rate: 6.25%)
Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) menetapkan suku bunga fasilitas reverse repurchase overnight di 6.25%. Suku bunga ini digunakan untuk mengendalikan inflasi yang cenderung lebih tinggi di Filipina. BSP menyesuaikan suku bunga ini untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi .
Vietnam (Refinancing Rate: 4.50%)