Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketidaksetaraan Pendapatan dan Keadilan Ekonomi Global

23 Mei 2024   09:11 Diperbarui: 23 Mei 2024   09:12 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketidaksetaraan pendapatan merupakan isu sentral dalam ekonomi yang berdampak luas pada aspek sosial, politik, dan stabilitas ekonomi. Ketidaksetaraan pendapatan tidak hanya merujuk pada distribusi pendapatan yang tidak merata di antara individu dan kelompok dalam suatu masyarakat, tetapi juga mencerminkan perbedaan akses terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, dan kesempatan. Disini Kita akan membahas ketidaksetaraan pendapatan dari perspektif teori ekonomi, dampaknya terhadap keadilan ekonomi, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Teori Ekonomi tentang Ketidaksetaraan Pendapatan

1. Teori Utilitarianisme Utilitarianisme, yang dikemukakan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, menyatakan bahwa kebijakan ekonomi harus diarahkan untuk memaksimalkan kebahagiaan atau utilitas total dalam masyarakat. Dalam konteks ketidaksetaraan pendapatan, distribusi pendapatan yang lebih merata dianggap dapat meningkatkan kesejahteraan total karena nilai tambahan dari pendapatan bagi individu berpenghasilan rendah lebih tinggi dibandingkan dengan individu berpenghasilan tinggi. Teori ini mendukung redistribusi pendapatan melalui kebijakan pajak dan transfer untuk mengurangi ketidaksetaraan.

2. Teori Marginal Produktivitas Teori marginal produktivitas menyatakan bahwa pendapatan individu ditentukan oleh kontribusinya terhadap produksi. Dalam ekonomi pasar bebas, ketidaksetaraan pendapatan dianggap sebagai cerminan dari perbedaan produktivitas individu. Namun, teori ini sering dikritik karena mengabaikan faktor-faktor non-ekonomi yang mempengaruhi produktivitas, seperti diskriminasi, akses terhadap pendidikan, dan kesehatan.

3. Teori Keadilan Distributif Teori keadilan distributif, yang dipopulerkan oleh John Rawls, mengemukakan bahwa keadilan ekonomi harus memastikan bahwa ketidaksetaraan hanya dapat diterima jika menguntungkan yang paling tidak beruntung dalam masyarakat. Rawls memperkenalkan "prinsip perbedaan" yang menyatakan bahwa distribusi sumber daya harus diatur sedemikian rupa sehingga setiap ketidaksetaraan memberi keuntungan terbesar bagi anggota masyarakat yang paling kurang beruntung.

Dampak Ketidaksetaraan Pendapatan

1. Dampak Sosial Ketidaksetaraan pendapatan yang tinggi dapat menyebabkan ketegangan sosial dan polarisasi. Ketika sebagian besar kekayaan terkonsentrasi pada segelintir orang, rasa ketidakadilan dapat meningkat di kalangan masyarakat, memicu protes dan ketidakstabilan sosial. Studi menunjukkan bahwa negara dengan ketidaksetaraan pendapatan yang tinggi cenderung mengalami tingkat kriminalitas yang lebih tinggi dan kesehatan masyarakat yang lebih buruk.

2. Dampak Ekonomi Dari perspektif ekonomi, ketidaksetaraan pendapatan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ketika pendapatan terkonsentrasi pada kelompok berpenghasilan tinggi, daya beli mayoritas masyarakat menurun, mengurangi permintaan agregat. Selain itu, ketidaksetaraan dapat menghalangi investasi dalam modal manusia karena individu berpenghasilan rendah memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan pelatihan, yang pada akhirnya mengurangi produktivitas tenaga kerja.

3. Dampak Politik Ketidaksetaraan pendapatan juga berdampak pada stabilitas politik. Ketidakpuasan yang timbul dari ketidakadilan ekonomi dapat mengarah pada meningkatnya dukungan untuk kebijakan populis atau radikal yang dapat mengguncang stabilitas politik dan ekonomi suatu negara. Dalam jangka panjang, ketidaksetaraan yang berkelanjutan dapat merusak institusi demokrasi dan memperlebar jurang antara berbagai kelompok sosial.

Mengatasi Ketidaksetaraan Pendapatan

1. Kebijakan Pajak dan Redistribusi Pemerintah dapat mengurangi ketidaksetaraan pendapatan melalui kebijakan pajak progresif dan program transfer. Pajak progresif, di mana individu berpenghasilan tinggi membayar persentase pajak yang lebih besar, dapat membantu mendanai program sosial yang mendukung individu berpenghasilan rendah. Transfer tunai, subsidi, dan layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan yang terjangkau dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok miskin dan rentan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun