Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Sirkular: Menuju Model Konsumsi Global yang Berkelanjutan

14 Mei 2024   16:30 Diperbarui: 14 Mei 2024   17:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Implikasi dan Manfaat

Penerapan konsep ekonomi sirkular memiliki berbagai implikasi dan manfaat, antara lain:

  1. Pengurangan Pemborosan Sumber Daya: Dengan memaksimalkan pemanfaatan kembali sumber daya, ekonomi sirkular dapat mengurangi pemborosan sumber daya alam yang terbatas dan mengurangi tekanan terhadap lingkungan.
  2. Penciptaan Peluang Ekonomi Baru: Industri daur ulang dan manufaktur berkelanjutan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
  3. Keberlanjutan Lingkungan: Dengan mengurangi produksi limbah dan mengurangi emisi karbon, ekonomi sirkular dapat berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim dan mempertahankan keberlanjutan lingkungan.

Konsep ekonomi sirkular menawarkan paradigma baru dalam mengelola sumber daya dan membangun model ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mengubah cara kita memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa, ekonomi sirkular membawa harapan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi planet kita dan generasi mendatang.

Teori Ekonomi di Balik Ekonomi Sirkular

Salah satu teori ekonomi yang relevan dalam konteks ekonomi sirkular adalah teori eksternalitas. Teori ini menyatakan bahwa dalam kegiatan ekonomi, seringkali terjadi efek samping yang tidak dipertimbangkan dalam harga pasar. Dalam konteks ekonomi sirkular, pengelolaan limbah dan pemanfaatan ulang sumber daya merupakan upaya untuk internalisasi eksternalitas negatif yang dihasilkan oleh model konsumsi linear. Dengan mengintegrasikan biaya lingkungan ke dalam harga produk, ekonomi sirkular mendorong produsen dan konsumen untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Selain itu, teori pertumbuhan ekonomi endogen juga relevan dalam konteks ekonomi sirkular. Teori ini menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan produktivitas sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dalam ekonomi sirkular, inovasi teknologi dan desain produk menjadi kunci untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya baru.

Dalam upaya menuju model konsumsi yang berkelanjutan, konsep ekonomi sirkular muncul sebagai alternatif yang menjanjikan. Untuk memahami landasan teoritis di balik ekonomi sirkular, penting untuk melihatnya melalui lensa beberapa teori ekonomi yang relevan.

1. Teori Eksternalitas

Salah satu teori ekonomi yang memainkan peran kunci dalam konsep ekonomi sirkular adalah teori eksternalitas. Teori ini menyatakan bahwa dalam kegiatan ekonomi, seringkali terjadi efek samping yang tidak dipertimbangkan dalam harga pasar. 

Dalam konteks ekonomi sirkular, pemanfaatan sumber daya alam dan pembuangan limbah sering kali menimbulkan eksternalitas negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran udara dan tanah. Model konsumsi linear yang dominan cenderung mengabaikan biaya lingkungan ini, menyebabkan penggunaan sumber daya yang tidak berkelanjutan. 

Ekonomi sirkular, di sisi lain, mencoba untuk internalisasi eksternalitas negatif tersebut dengan memperhitungkan biaya lingkungan dalam harga produk. Dengan memasukkan biaya lingkungan ke dalam harga, ekonomi sirkular mendorong produsen dan konsumen untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun