Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Infrastruktur Global: Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

14 Mei 2024   00:32 Diperbarui: 14 Mei 2024   00:32 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Infrastruktur global memiliki peran yang krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh dunia. Investasi dalam infrastruktur tidak hanya menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan, tetapi juga berpotensi untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dalam perspektif teori ekonomi, konsep infrastruktur sebagai investasi memiliki landasan yang kuat, terutama dalam konteks pembangunan jangka panjang.

Definisi Infrastruktur Global

Infrastruktur global merujuk pada jaringan sistem yang mendukung aktivitas ekonomi, sosial, dan politik di tingkat global. Ini mencakup berbagai fasilitas fisik dan non-fisik yang memungkinkan interaksi antarnegara, perdagangan internasional, dan konektivitas global secara umum.

Jenis Infrastruktur Global

  1. Transportasi: Meliputi pelabuhan, bandara, jaringan jalan raya, rel kereta api, dan jalur penerbangan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia.
  2. Telekomunikasi: Termasuk kabel bawah laut, satelit, dan infrastruktur internet yang memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi lintas batas.
  3. Energi: Meliputi jaringan pipa gas, kabel listrik, dan infrastruktur energi terbarukan yang memfasilitasi distribusi dan akses energi secara global.
  4. Keuangan: Termasuk jaringan bank, sistem pembayaran internasional, dan infrastruktur keuangan global yang mendukung perdagangan dan investasi lintas batas.
  5. Perdagangan: Meliputi pelabuhan kargo, zon ekonomi khusus, dan infrastruktur perdagangan yang memfasilitasi aliran barang dan jasa antarnegara.

Bentuk Infrastruktur Global

Infrastruktur global dapat berbentuk fisik dan non-fisik:

  1. Fisik: Termasuk bangunan, jalan, jembatan, dan instalasi fisik lainnya yang memungkinkan interaksi langsung antarindividu dan perusahaan di tingkat global.
  2. Non-fisik: Meliputi sistem peraturan, perjanjian perdagangan, dan kerangka kerja hukum yang mengatur hubungan antarnegara dan memfasilitasi pertukaran informasi dan barang.

Contoh Infrastruktur Global

  1. Jaringan Transportasi: Contohnya adalah Jembatan Akashi Kaiky di Jepang yang menghubungkan pulau Honshu dan Shikoku.
  2. Infrastruktur Telekomunikasi: Contohnya adalah kabel bawah laut seperti SEA-ME-WE 5 yang menghubungkan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
  3. Energi: Proyek pembangkit listrik tenaga surya Desertec yang bertujuan memanfaatkan sumber energi terbarukan di Gurun Sahara untuk memasok listrik ke Eropa.
  4. Keuangan: Sistem pembayaran internasional seperti SWIFT yang memfasilitasi transfer dana lintas batas.
  5. Perdagangan: Zona Perdagangan Bebas seperti Uni Eropa yang memungkinkan aliran bebas barang dan jasa antarnegara anggotanya.

Urgensi Infrastruktur Global

Infrastruktur global sangat penting karena:

  1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Memungkinkan perdagangan internasional, investasi, dan kolaborasi lintas batas yang merupakan motor utama pertumbuhan ekonomi.
  2. Mengurangi Ketimpangan: Dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antarnegara dan wilayah, memberikan kesempatan ekonomi kepada daerah yang terpinggirkan.
  3. Meningkatkan Konektivitas: Memfasilitasi pertukaran informasi, teknologi, dan budaya antarnegara yang mendukung pembangunan sosial dan politik yang lebih inklusif.
  4. Resilien Global: Meningkatkan ketahanan terhadap krisis ekonomi dan bencana alam dengan memperkuat infrastruktur kritis yang vital bagi sistem global.

Infrastruktur global merupakan tulang punggung dari konektivitas ekonomi dan sosial di era globalisasi. Dengan memahami definisi, jenis, bentuk, contoh, dan urgensi infrastruktur global, kita dapat mengenali peran pentingnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat hubungan antarnegara di dunia yang semakin terhubung.

Salah satu teori ekonomi yang relevan adalah teori pertumbuhan endogen. Teori ini menekankan pentingnya investasi dalam modal fisik, termasuk infrastruktur, sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dalam teori ini, investasi dalam infrastruktur dianggap mampu menciptakan eksternalitas positif yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi secara keseluruhan.

Misalnya, pembangunan jaringan transportasi yang efisien dapat mengurangi biaya logistik, meningkatkan aksesibilitas pasar, dan memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka. Dengan demikian, infrastruktur transportasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas industri dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Teori pertumbuhan endogen merupakan kerangka kerja yang penting dalam ekonomi untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jangka panjang suatu negara. Salah satu pilar utama dari teori ini adalah penekanan pada investasi dalam modal fisik, termasuk infrastruktur, sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam teori pertumbuhan endogen, pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipandang sebagai hasil dari pertumbuhan faktor produksi yang diberikan, seperti modal dan tenaga kerja, tetapi juga dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi dan faktor-faktor internal lainnya. Salah satu mekanisme utama dalam teori ini adalah adanya eksternalitas positif yang terkait dengan investasi dalam modal fisik.

Investasi dalam infrastruktur, sebagai bagian dari modal fisik, diyakini memiliki dampak eksternalitas positif yang signifikan. Ketika pemerintah atau sektor swasta menginvestasikan dalam pembangunan jaringan transportasi, telekomunikasi, atau energi, hal ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi pengguna infrastruktur tersebut, tetapi juga menciptakan manfaat tambahan bagi masyarakat secara keseluruhan.

Salah satu contoh eksternalitas positif dari investasi dalam infrastruktur adalah efisiensi yang diperoleh dalam proses produksi dan distribusi. Misalnya, pembangunan jaringan jalan raya yang baik dapat mengurangi biaya transportasi dan waktu perjalanan bagi pengusaha, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi secara keseluruhan. 

Dengan demikian, investasi dalam infrastruktur tidak hanya menghasilkan manfaat langsung dalam bentuk akses yang lebih baik atau penghematan biaya, tetapi juga meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Selain itu, investasi dalam infrastruktur juga dapat memperluas pangsa pasar dan menciptakan peluang ekonomi baru. Ketika wilayah yang sebelumnya terisolasi menjadi terhubung melalui jaringan infrastruktur yang baik, hal ini dapat memicu pertumbuhan sektor-sektor ekonomi baru, seperti pariwisata, perdagangan, dan industri manufaktur. 

Dengan demikian, infrastruktur berfungsi sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan membuka potensi baru bagi pembangunan dan investasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan investasi dalam infrastruktur tidak hanya tergantung pada jumlah dana yang diinvestasikan, tetapi juga pada efisiensi pengelolaan proyek dan kesesuaian dengan kebutuhan ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, dalam merencanakan dan melaksanakan investasi infrastruktur, pemerintah dan sektor swasta perlu memperhitungkan berbagai faktor, termasuk analisis cost-benefit, keberlanjutan lingkungan, dan partisipasi masyarakat.

Dalam konteks global, teori pertumbuhan endogen memberikan pandangan yang kuat tentang pentingnya investasi dalam infrastruktur sebagai salah satu cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di berbagai negara. Dengan memanfaatkan potensi eksternalitas positif yang terkait dengan infrastruktur, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, teori ekonomi regional juga memberikan wawasan penting tentang pentingnya infrastruktur global.   Menurut teori ini, pembangunan infrastruktur yang merata di berbagai wilayah dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah, meningkatkan kohesi sosial, dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata. 

Dengan demikian, investasi dalam infrastruktur global tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga dapat mengurangi disparitas ekonomi antar negara dan wilayah.

Teori ekonomi regional menyediakan perspektif yang berharga dalam memahami hubungan antara infrastruktur global dan pertumbuhan ekonomi di tingkat regional maupun global. Salah satu aspek utama dari teori ini adalah penekanan pada pentingnya integrasi ekonomi antar wilayah dan kontribusi infrastruktur global dalam mewujudkannya.

Pertama-tama, teori ekonomi regional menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur global dalam memfasilitasi integrasi ekonomi antar negara dan wilayah. 

Dalam konteks regional, infrastruktur seperti jaringan transportasi dan perdagangan dapat menghubungkan pasar, memperlancar aliran barang dan jasa, serta menciptakan ikatan ekonomi yang erat antara negara-negara anggota. Misalnya, Uni Eropa telah berhasil membangun infrastruktur transportasi yang efisien, seperti jaringan jalan raya dan rel kereta api, yang mendukung pertumbuhan perdagangan dan investasi di seluruh wilayah.

Kedua, teori ekonomi regional menyoroti peran infrastruktur global dalam mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah. Dengan memperluas akses terhadap infrastruktur yang modern dan efisien ke daerah-daerah yang terpinggirkan, infrastruktur global dapat meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah yang kurang berkembang. Contohnya adalah pembangunan infrastruktur energi dan telekomunikasi di negara-negara berkembang yang dapat meningkatkan aksesibilitas layanan dasar dan menciptakan peluang ekonomi baru.

Ketiga, teori ekonomi regional menekankan pentingnya kerjasama antar negara dalam pengembangan infrastruktur global. Kolaborasi internasional dalam pembiayaan, perencanaan, dan pembangunan infrastruktur dapat mempercepat proses integrasi ekonomi dan memperluas manfaat ekonomi dari infrastruktur tersebut. 

Contoh nyata dari kerjasama infrastruktur global adalah Proyek Belt and Road Initiative (BRI) dari Tiongkok, yang bertujuan untuk membangun jaringan infrastruktur yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika.

Namun, tantangan tetap ada dalam mengimplementasikan teori ini. Salah satu tantangan utama adalah masalah pendanaan infrastruktur global, terutama di negara-negara berkembang yang seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya keuangan. Oleh karena itu, diperlukan kemitraan yang kuat antara sektor publik dan swasta, serta dukungan dari lembaga keuangan internasional, untuk memastikan investasi yang memadai dalam pembangunan infrastruktur.

Dalam kesimpulan, teori ekonomi regional memberikan wawasan yang penting tentang pentingnya infrastruktur global dalam memfasilitasi integrasi ekonomi, mengurangi disparitas wilayah, dan memperkuat kerjasama internasional. Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat memanfaatkan potensi infrastruktur global untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat regional maupun global.

Namun, meskipun pentingnya investasi dalam infrastruktur diakui secara luas, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah pendanaan. Pembangunan infrastruktur memerlukan investasi yang besar, dan seringkali pemerintah menghadapi keterbatasan sumber daya keuangan. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dalam mencari sumber pendanaan yang berkelanjutan, termasuk kemitraan publik-swasta dan pengembangan instrumen keuangan inovatif.

Pembangunan infrastruktur global merupakan sebuah kebutuhan mendesak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun, satu dari tantangan terbesar yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur global adalah pendanaan yang memadai. Dalam tulisan ini, akan dibahas beberapa tantangan utama dalam pendanaan infrastruktur global dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan tersebut.

Salah satu tantangan utama dalam pendanaan infrastruktur global adalah besarnya biaya yang terlibat. Pembangunan infrastruktur yang memadai membutuhkan investasi dalam skala besar, baik untuk pembangunan infrastruktur baru maupun pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Menurut laporan Bank Dunia, kebutuhan investasi global untuk infrastruktur mencapai triliunan dolar setiap tahunnya. Namun, terdapat kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan dana, terutama di negara-negara berkembang.

Selain itu, masalah pendanaan juga dipengaruhi oleh ketidakpastian politik dan regulasi di tingkat nasional maupun internasional. Ketidakpastian politik dapat menghambat investasi jangka panjang dalam infrastruktur, karena investor cenderung enggan untuk menanamkan modalnya dalam lingkungan yang tidak stabil. Regulasi yang kompleks dan tidak konsisten juga dapat mempersulit penggalangan dana untuk proyek infrastruktur.

Selanjutnya, terdapat masalah dalam alokasi sumber daya yang efisien dan transparan. Sumber daya yang terbatas harus dialokasikan dengan bijaksana untuk memastikan bahwa proyek infrastruktur yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat mendapatkan prioritas yang tepat. Namun, seringkali terdapat masalah korupsi, nepotisme, dan kurangnya transparansi dalam proses pengadaan dan pengelolaan proyek infrastruktur, yang dapat menghambat efisiensi penggunaan dana.

Untuk mengatasi tantangan pendanaan dalam pembangunan infrastruktur global, langkah-langkah berikut dapat diambil:

  1. Kemitraan Publik-Swasta: Mendorong kemitraan antara sektor publik dan swasta dalam pembiayaan, pembangunan, dan pengelolaan proyek infrastruktur. Kemitraan semacam ini dapat membantu mengatasi keterbatasan dana publik dengan memanfaatkan modal dan keterampilan sektor swasta.
  2. Peningkatan Keterbukaan dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan dan pengelolaan proyek infrastruktur untuk mengurangi risiko korupsi dan meningkatkan efisiensi penggunaan dana.
  3. Peningkatan Kerjasama Internasional: Mendorong kerjasama internasional dalam pembiayaan dan pembangunan proyek infrastruktur melalui lembaga keuangan internasional, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, serta melalui inisiatif multilateral seperti Belt and Road Initiative.
  4. Pengembangan Instrumen Keuangan Inovatif: Mengembangkan instrumen keuangan inovatif, seperti obligasi infrastruktur atau skema pinjaman berbasis kinerja, untuk menarik investor swasta dan memperluas sumber pendanaan untuk proyek infrastruktur.
  5. Peningkatan Kapasitas Institusi: Memperkuat kapasitas institusi di tingkat nasional untuk perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan proyek infrastruktur guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana.

Dengan mengatasi tantangan pendanaan dan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan dapat terwujud pembangunan infrastruktur global yang berkelanjutan dan merata, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia.

Selain itu, penting juga untuk memperhitungkan dampak lingkungan dari pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan degradasi lingkungan dan kerusakan ekosistem yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Oleh karena itu, strategi pembangunan infrastruktur harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan mengintegrasikan pertimbangan lingkungan secara holistik.

Pembangunan infrastruktur adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara. Namun, seringkali dampak lingkungan dari pembangunan infrastruktur diabaikan atau diabaikan, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dan berkelanjutan. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai pentingnya memperhitungkan dampak lingkungan dari pembangunan infrastruktur serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola dampak tersebut secara efektif.

Pertama-tama, penting untuk diakui bahwa pembangunan infrastruktur dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Misalnya, pembangunan jalan raya atau pemukiman baru dapat mengakibatkan hilangnya habitat alami, fragmentasi ekosistem, dan kehilangan biodiversitas. Selain itu, pembangunan bendungan atau pembangkit listrik dapat menyebabkan perubahan aliran sungai, kehilangan lahan basah, dan perubahan iklim lokal.

Dampak lingkungan dari pembangunan infrastruktur juga dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia secara langsung. Contohnya adalah pencemaran udara dan air akibat emisi kendaraan bermotor atau limbah industri, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan masyarakat seperti penyakit pernapasan dan keracunan. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang tidak berkelanjutan juga dapat meningkatkan risiko bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar.

Oleh karena itu, penting bagi pembangunan infrastruktur untuk memperhitungkan dampak lingkungan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelolanya. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah melalui proses evaluasi dampak lingkungan (Environmental Impact Assessment/EIA) yang komprehensif sebelum pembangunan dimulai. EIA dapat membantu mengidentifikasi potensi dampak lingkungan dari proyek infrastruktur dan merancang tindakan mitigasi yang sesuai.

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Ini termasuk memprioritaskan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim. Pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga dapat menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Penting juga untuk melibatkan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan infrastruktur. Partisipasi masyarakat dapat membantu memastikan bahwa kebutuhan dan kekhawatiran lokal dipertimbangkan dengan baik dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur. Ini juga dapat meningkatkan dukungan masyarakat terhadap proyek dan mengurangi risiko konflik sosial.

Dalam kesimpulan, penting untuk memperhitungkan dampak lingkungan dari pembangunan infrastruktur agar pembangunan tersebut dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan mengadopsi pendekatan yang berorientasi pada lingkungan, melibatkan masyarakat lokal, dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat, pembangunan infrastruktur dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan yang kita tinggali.

Dalam konteks globalisasi, infrastruktur juga memainkan peran penting dalam mendukung konektivitas antar negara dan memfasilitasi perdagangan internasional. Infrastruktur yang baik, seperti pelabuhan yang modern dan jaringan telekomunikasi yang canggih, dapat meningkatkan efisiensi perdagangan internasional dan membuka peluang ekonomi baru bagi negara-negara berkembang.

Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pembangunan infrastruktur global, kerjasama internasional sangatlah penting. Kemitraan antarnegara dan organisasi internasional dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, dan sumber daya finansial yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh dunia.

Dalam kesimpulan, infrastruktur global bukan hanya merupakan biaya, tetapi juga investasi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teori ekonomi yang relevan, mengatasi tantangan pendanaan dan lingkungan, serta memperkuat kerjasama internasional, kita dapat membangun infrastruktur yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Referensi:

  • Acemoglu, D., & Robinson, J. A. (2012). Why nations fail: The origins of power, prosperity, and poverty. Crown Business.
  • Aschauer, D. A. (1989). Is public expenditure productive? Journal of Monetary Economics, 23(2), 177-200.
  • Asian Development Bank. (2020). Infrastructure for a seamless Asia.
  • Baldwin, R., & Di Mauro, B. W. (Eds.). (2006). Globalization: Challenges for Europe. Springer.
  • Barro, R. J., & Sala-i-Martin, X. (2004). Economic growth (2nd ed.). MIT Press.
  • European Commission. (2017). Connecting Europe Facility.
  • European Environment Agency. (2019). Infrastructure and Environment: Integrated Approaches for Sustainable Development.
  • European Investment Bank. (2021). Financing infrastructure in the 21st century: Challenges and opportunities.
  • Intergovernmental Panel on Climate Change. (2014). Climate Change 2014: Impacts, Adaptation, and Vulnerability. Cambridge University Press.
  • International Monetary Fund. (2020). Public Investment: Another Perspective. IMF Fiscal Monitor, April 2020.
  • Romer, P. M. (1990). Endogenous technological change. Journal of Political Economy, 98(5), S71-S102.
  • United Nations Environment Programme. (2021). Environmental Impact Assessment: Training Resource Manual.
  • United Nations. (2015). Transforming our world: The 2030 agenda for sustainable development.
  • World Bank. (2019). Global infrastructure outlook: Infrastructure investment need and financing.
  • World Bank. (2020). Environmental and Social Framework: Environmental Assessment.
  • World Economic Forum. (2021). The Global Competitiveness Report.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun