Misalnya, pembangunan jaringan transportasi yang efisien dapat mengurangi biaya logistik, meningkatkan aksesibilitas pasar, dan memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka. Dengan demikian, infrastruktur transportasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas industri dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Teori pertumbuhan endogen merupakan kerangka kerja yang penting dalam ekonomi untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jangka panjang suatu negara. Salah satu pilar utama dari teori ini adalah penekanan pada investasi dalam modal fisik, termasuk infrastruktur, sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam teori pertumbuhan endogen, pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipandang sebagai hasil dari pertumbuhan faktor produksi yang diberikan, seperti modal dan tenaga kerja, tetapi juga dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi dan faktor-faktor internal lainnya. Salah satu mekanisme utama dalam teori ini adalah adanya eksternalitas positif yang terkait dengan investasi dalam modal fisik.
Investasi dalam infrastruktur, sebagai bagian dari modal fisik, diyakini memiliki dampak eksternalitas positif yang signifikan. Ketika pemerintah atau sektor swasta menginvestasikan dalam pembangunan jaringan transportasi, telekomunikasi, atau energi, hal ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi pengguna infrastruktur tersebut, tetapi juga menciptakan manfaat tambahan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu contoh eksternalitas positif dari investasi dalam infrastruktur adalah efisiensi yang diperoleh dalam proses produksi dan distribusi. Misalnya, pembangunan jaringan jalan raya yang baik dapat mengurangi biaya transportasi dan waktu perjalanan bagi pengusaha, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi secara keseluruhan.Â
Dengan demikian, investasi dalam infrastruktur tidak hanya menghasilkan manfaat langsung dalam bentuk akses yang lebih baik atau penghematan biaya, tetapi juga meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Selain itu, investasi dalam infrastruktur juga dapat memperluas pangsa pasar dan menciptakan peluang ekonomi baru. Ketika wilayah yang sebelumnya terisolasi menjadi terhubung melalui jaringan infrastruktur yang baik, hal ini dapat memicu pertumbuhan sektor-sektor ekonomi baru, seperti pariwisata, perdagangan, dan industri manufaktur.Â
Dengan demikian, infrastruktur berfungsi sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan membuka potensi baru bagi pembangunan dan investasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan investasi dalam infrastruktur tidak hanya tergantung pada jumlah dana yang diinvestasikan, tetapi juga pada efisiensi pengelolaan proyek dan kesesuaian dengan kebutuhan ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, dalam merencanakan dan melaksanakan investasi infrastruktur, pemerintah dan sektor swasta perlu memperhitungkan berbagai faktor, termasuk analisis cost-benefit, keberlanjutan lingkungan, dan partisipasi masyarakat.
Dalam konteks global, teori pertumbuhan endogen memberikan pandangan yang kuat tentang pentingnya investasi dalam infrastruktur sebagai salah satu cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di berbagai negara. Dengan memanfaatkan potensi eksternalitas positif yang terkait dengan infrastruktur, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, teori ekonomi regional juga memberikan wawasan penting tentang pentingnya infrastruktur global. Â Menurut teori ini, pembangunan infrastruktur yang merata di berbagai wilayah dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah, meningkatkan kohesi sosial, dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata.Â