Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Eid Mubarak 107: Peluang dan Potensi Bisnis Khas Lebaran Pasca Lebaran

1 Mei 2024   20:29 Diperbarui: 1 Mei 2024   20:45 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Setiap tahun, ketika bulan Ramadan memasuki fase akhirnya, kita sering kali berbicara tentang berkah bisnis yang datang bersamaan dengan momentum Hari Raya Idul Fitri. Namun, ketika tepat hari lebaran berakhir, pertanyaan yang muncul adalah: masih adakah peluang bisnis yang layak dieksplorasi pasca perayaan Lebaran?

Sebagai pebisnis, penting bagi kita untuk tidak hanya fokus pada potensi pendapatan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, tetapi juga memperhatikan apa yang terjadi setelahnya. Pasca-Lebaran merupakan periode penting di mana pola konsumsi masyarakat sering berubah, dan ada beberapa peluang bisnis menarik yang bisa dimanfaatkan.

Salah satu tren yang patut diperhatikan adalah perubahan perilaku konsumen setelah periode Lebaran. Meskipun mungkin terjadi penurunan dalam pengeluaran konsumen secara keseluruhan setelah perayaan, tetapi ada segmen pasar tertentu yang tetap berpotensi untuk meningkatkan penjualan. 

Misalnya, sektor makanan dan minuman tetap menjadi primadona pasca-Lebaran, terutama untuk makanan kemasan atau produk siap santap yang dicari oleh masyarakat yang sibuk kembali ke rutinitas kerja mereka. Strategi pemasaran yang cerdas dan inovatif dapat membantu bisnis dalam mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya di tengah perubahan perilaku konsumen.

Selain itu, peluang bisnis juga dapat ditemukan dalam sektor pariwisata dan hiburan. Setelah puasa dan perayaan Idul Fitri, banyak individu yang mencari kesempatan untuk berlibur atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Oleh karena itu, bisnis yang bergerak di sektor pariwisata seperti agen perjalanan, hotel, dan restoran mungkin akan melihat peningkatan permintaan dalam beberapa minggu setelah Lebaran.

Namun, untuk dapat mengambil manfaat dari peluang bisnis pasca-Lebaran ini, pengusaha harus mempertimbangkan beberapa faktor kunci. Pertama, mereka harus memahami dengan baik tren pasar dan perilaku konsumen setelah Lebaran. Ini dapat dilakukan melalui analisis data penjualan masa lalu, survei pelanggan, atau bahkan studi pasar yang lebih mendalam. 

Kedua, pengusaha juga perlu memiliki strategi pemasaran yang tepat, yang mencakup promosi yang menarik dan kreatif untuk menarik pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Terakhir, penting untuk memperhatikan aspek logistik dan manajemen rantai pasokan untuk memastikan ketersediaan produk atau layanan yang memadai.

Dengan memperhatikan semua ini, masih terdapat peluang bisnis yang signifikan pasca-Lebaran. Bagi pengusaha yang cerdas dan inovatif, momen ini bisa menjadi kesempatan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dalam mengembangkan usaha mereka dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi secara keseluruhan.

Bisnis Khas Lebaran

Lebaran, momen sakral bagi umat Muslim, tidak hanya membawa kebahagiaan spiritual tetapi juga menjanjikan peluang bisnis yang menggiurkan. Perayaan ini tidak hanya menciptakan tren konsumsi, tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Dari perspektif ekonomi, ada beberapa peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan secara optimal selama periode Lebaran.

1. Industri Fashion

Industri fashion merupakan salah satu yang paling terdampak oleh perayaan Lebaran. Permintaan akan busana muslim dan pakaian tradisional meningkat tajam menjelang hari raya. Pemenuhan kebutuhan akan busana baru untuk merayakan Lebaran memberikan peluang besar bagi para desainer lokal maupun brand internasional untuk meraih keuntungan. Data dari Asosiasi Pertokoan Indonesia (Aprindo) mencatat bahwa penjualan pakaian selama bulan Ramadan dan menjelang Lebaran dapat meningkat hingga 70% dari bulan-bulan biasa.

2. Kuliner Khas Lebaran

Tak dapat dipungkiri, kuliner khas Lebaran menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Mulai dari kue kering, ketupat, rendang, hingga opor ayam, permintaan akan makanan khas Lebaran melonjak signifikan di bulan Ramadhan dan menjelang hari raya. Para pengusaha kuliner dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan bisnis mereka, baik dengan memperluas jangkauan produk maupun dengan menyediakan paket khusus Lebaran yang menarik.

3. Industri Kerajinan Tangan

Kerajinan tangan seperti hiasan dinding, tempat perhiasan, dan souvenir Lebaran juga memiliki pangsa pasar yang besar selama bulan Ramadhan. Masyarakat cenderung mencari barang-barang yang unik dan bernilai seni tinggi untuk mempercantik rumah atau sebagai hadiah Lebaran. Pelaku usaha kerajinan tangan dapat memanfaatkan momentum ini dengan menyediakan produk-produk yang berkualitas tinggi dan memiliki desain yang menarik.

4. Layanan Wisata dan Travel

Selain itu, industri layanan wisata dan travel juga mengalami lonjakan permintaan selama periode Lebaran. Banyak orang memanfaatkan momen ini untuk melakukan perjalanan pulang kampung atau liburan bersama keluarga. Agensi travel dan perusahaan transportasi dapat memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan paket-paket liburan yang menarik dan menyediakan layanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Tantangan dan Strategi

Meskipun peluang bisnis khas Lebaran begitu besar, namun tidak dapat diabaikan bahwa persaingan dalam pasar ini juga sangat ketat. Untuk berhasil memanfaatkan peluang ini, para pelaku bisnis perlu memiliki strategi yang matang, seperti penggunaan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar, menjaga kualitas produk dan layanan, serta melakukan inovasi produk secara terus-menerus.

Perayaan Lebaran tidak hanya merupakan momen keagamaan, tetapi juga merupakan peluang bisnis yang sangat potensial. Dengan memanfaatkan tren konsumsi dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama periode ini, para pelaku bisnis dapat meraih kesuksesan yang besar. Namun, untuk berhasil, diperlukan strategi yang matang dan komitmen untuk terus berinovasi demi memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa bisnis khas Lebaran akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian secara keseluruhan.

Fenomena Bisnis Khas Lebaran pada Masa Pasca Lebaran

A. Fashion

Lebaran telah usai, namun dampaknya masih terasa dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri fashion. Fenomena pasca Lebaran menunjukkan pola konsumsi yang menarik untuk dianalisis dari sudut pandang ekonomi.

1. Penurunan Permintaan

Pasca Lebaran, terjadi penurunan tajam dalam permintaan akan pakaian baru. Setelah masa persiapan dan perayaan, masyarakat cenderung kembali pada pola konsumsi normal mereka. Ini berdampak pada penurunan penjualan di industri fashion, terutama untuk busana muslim dan pakaian tradisional yang menjadi primadona selama bulan puasa dan hari raya.

2. Strategi Penjualan Menyusul Pasca Lebaran

Untuk mengatasi penurunan permintaan, banyak pelaku industri fashion mengadopsi berbagai strategi penjualan pasca Lebaran. Diskon besar-besaran, penawaran paket bundling, dan promosi menarik lainnya diluncurkan untuk menarik konsumen kembali ke toko-toko mereka. Hal ini mencerminkan teori ekonomi tentang elastisitas harga, di mana penurunan harga dapat meningkatkan permintaan, terutama setelah periode konsumsi tinggi seperti Lebaran.

3. Pergeseran Tren Mode

Selain itu, pasca Lebaran sering kali menandai pergantian tren mode. Busana yang populer selama bulan puasa dan Lebaran mungkin tidak lagi diminati setelahnya. Hal ini menciptakan tantangan bagi para desainer dan produsen untuk terus berinovasi dan menyesuaikan produk mereka dengan perubahan selera konsumen. Teori evolusi mode dari perspektif ekonomi dapat diterapkan di sini, di mana produk-produk yang tidak lagi diminati akan ditinggalkan untuk memberi ruang bagi tren baru yang muncul.

4. Dampak pada Rantai Pasok Industri Fashion

Pasca Lebaran juga memengaruhi rantai pasok industri fashion secara keseluruhan. Penurunan permintaan dapat mengakibatkan penumpukan stok di gudang-gudang produsen, sementara pengecer harus menyesuaikan pesanan mereka dengan permintaan yang menurun. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan pasokan dan permintaan dalam rantai pasok, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kestabilan ekonomi secara lebih luas.

Implikasi Ekonomi dan Strategi Masa Depan

Dari sudut pandang ekonomi, fenomena industri fashion pasca Lebaran mengajarkan kita pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi perubahan pola konsumsi. Pelaku industri fashion perlu memiliki strategi yang terencana untuk mengelola penurunan permintaan pasca Lebaran, seperti diversifikasi produk, ekspansi pasar, dan peningkatan efisiensi operasional.

Lebaran bukan hanya tentang perayaan keagamaan, tetapi juga tentang dinamika ekonomi yang kompleks, terutama dalam industri fashion. Pasca Lebaran membawa tantangan dan peluang bagi pelaku industri fashion untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan dalam pola konsumsi masyarakat. Dengan pemahaman yang baik tentang tren pasca Lebaran dan strategi yang tepat, pelaku industri fashion dapat tetap bersaing dan berkembang di pasar yang dinamis ini.

B. Kuliner Khas Lebaran

Lebaran telah berlalu, namun dampaknya masih terasa dalam industri kuliner khas Lebaran. Fenomena pasca Lebaran dalam industri ini mencerminkan berbagai aspek ekonomi yang perlu diperhatikan.

1. Penurunan Permintaan dan Penyesuaian Pasca Lebaran

Setelah masa puncak perayaan Lebaran, terjadi penurunan tajam dalam permintaan akan kuliner khas Lebaran. Masyarakat cenderung kembali pada pola konsumsi normal mereka setelah libur panjang. Hal ini memicu penyesuaian dari para pelaku usaha kuliner, yang harus menyesuaikan volume produksi dan strategi penjualan mereka sesuai dengan perubahan dalam permintaan pasar.

2. Strategi Pemasaran Pasca Lebaran

Untuk mengatasi penurunan permintaan pasca Lebaran, pelaku usaha kuliner khas Lebaran mengadopsi berbagai strategi pemasaran. Diskon, promosi paket hemat, atau kerjasama dengan platform pengiriman makanan menjadi beberapa langkah yang diambil untuk menarik konsumen kembali ke warung atau toko mereka. Penerapan teori perilaku konsumen dalam ekonomi dapat memberikan wawasan yang berharga dalam merancang strategi pemasaran yang efektif.

3. Dampak pada Pasokan Bahan Baku

Selain penyesuaian dalam strategi pemasaran, pasca Lebaran juga mempengaruhi rantai pasok industri kuliner khas Lebaran. Penurunan permintaan dapat mengakibatkan penumpukan stok bahan baku di pemasok, yang pada gilirannya dapat mengganggu keseimbangan pasokan dan permintaan dalam rantai pasok. Ini menuntut kolaborasi antara pelaku usaha kuliner dan pemasok untuk mengelola stok dengan efisien dan mengurangi potensi pemborosan.

4. Peluang Inovasi dan Diversifikasi Produk

Meskipun terdapat tantangan pasca Lebaran, namun juga terdapat peluang untuk inovasi dan diversifikasi produk. Pelaku usaha kuliner dapat menggunakan momentum pasca Lebaran untuk mengembangkan menu baru atau menciptakan produk-produk inovatif yang dapat menarik minat konsumen sepanjang tahun. Dengan memahami tren pasar dan kebutuhan konsumen, mereka dapat menciptakan nilai tambah dalam bisnis mereka.

Implikasi Ekonomi dan Strategi Masa Depan

Dari perspektif ekonomi, fenomena pasca Lebaran dalam industri kuliner khas Lebaran mengajarkan kita tentang pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi perubahan permintaan pasar. Pelaku usaha perlu memiliki strategi yang terarah untuk mengelola penurunan permintaan pasca Lebaran, sambil tetap memanfaatkan peluang untuk inovasi dan pengembangan produk.

Industri kuliner khas Lebaran menunjukkan dinamika yang menarik pasca perayaan Lebaran. Tantangan penyesuaian pasca Lebaran harus dihadapi dengan strategi yang matang, sementara peluang inovasi dan diversifikasi produk dapat dimanfaatkan untuk memperkuat bisnis dalam jangka panjang. Dengan pemahaman yang baik tentang tren pasar dan perilaku konsumen, pelaku usaha kuliner khas Lebaran dapat tetap bersaing dan berkembang di tengah-tengah perubahan ekonomi yang dinamis.

C. Industri Kerajinan Tangan

Lebaran telah berlalu, namun dampaknya masih terasa dalam industri kerajinan tangan. Fenomena pasca Lebaran dalam industri ini mencerminkan dinamika ekonomi yang perlu diperhatikan secara seksama.

1. Penurunan Permintaan Setelah Masa Puncak

Pasca Lebaran, terjadi penurunan signifikan dalam permintaan terhadap kerajinan tangan. Setelah periode puncak perayaan, minat masyarakat terhadap barang-barang hiasan dan souvenir cenderung menurun. Hal ini menimbulkan tantangan bagi para pengrajin untuk menjaga kelangsungan usaha mereka, mengingat sebagian besar pendapatan mereka berasal dari penjualan selama periode Lebaran.

2. Strategi Pemasaran Pasca Lebaran

Untuk mengatasi penurunan permintaan, para pengrajin kerajinan tangan mengadopsi berbagai strategi pemasaran. Mereka dapat mengambil langkah-langkah seperti penawaran diskon, promosi paket bundling, atau kerjasama dengan toko-toko souvenir atau galeri seni untuk meningkatkan penjualan. Penerapan teori penetapan harga dalam ekonomi dapat membantu mereka dalam merancang strategi yang efektif untuk menarik kembali konsumen.

3. Peningkatan Diversifikasi Produk

Pasca Lebaran juga menjadi waktu yang tepat bagi para pengrajin untuk melakukan diversifikasi produk. Mereka dapat menciptakan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan minat konsumen di luar periode Lebaran. Misalnya, pengrajin dapat mengembangkan produk hiasan rumah atau aksesori pakaian yang lebih bersifat universal, sehingga dapat tetap diminati sepanjang tahun.

4. Kolaborasi dan Pemanfaatan Platform Digital

Kolaborasi antara pengrajin kerajinan tangan juga dapat menjadi strategi efektif untuk menghadapi pasca Lebaran. Mereka dapat membentuk kemitraan untuk memperluas jangkauan pasar dan saling mendukung dalam pemasaran dan distribusi produk. Selain itu, pemanfaatan platform digital seperti media sosial dan platform e-commerce juga dapat membantu mereka untuk mencapai lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan secara online.

Implikasi Ekonomi dan Strategi Masa Depan

Dari perspektif ekonomi, fenomena pasca Lebaran dalam industri kerajinan tangan mengajarkan kita tentang pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi perubahan dalam permintaan pasar. Pengrajin perlu memiliki strategi yang terarah untuk mengelola penurunan permintaan pasca Lebaran, sambil terus mencari peluang untuk mengembangkan produk dan menjangkau pasar baru.

Industri kerajinan tangan mengalami dinamika yang menarik pasca perayaan Lebaran. Tantangan penyesuaian pasca Lebaran harus dihadapi dengan strategi yang matang, sementara peluang diversifikasi produk dan kolaborasi antara pengrajin dapat dimanfaatkan untuk memperkuat bisnis dalam jangka panjang. Dengan pemahaman yang baik tentang tren pasar dan inovasi produk, para pengrajin kerajinan tangan dapat tetap bersaing dan berkembang di tengah-tengah perubahan ekonomi yang dinamis.

D. Layanan Wisata dan Travel

Lebaran telah usai, namun dampaknya masih terasa dalam industri layanan wisata dan travel. Fenomena pasca Lebaran dalam industri ini menggambarkan dinamika ekonomi yang perlu dipahami secara mendalam.

1. Penurunan Permintaan Pasca Masa Libur

Setelah masa libur panjang Lebaran, terjadi penurunan tajam dalam permintaan akan layanan wisata dan travel. Banyak orang telah kembali ke rutinitas sehari-hari mereka dan tidak lagi memiliki waktu atau anggaran untuk liburan. Hal ini menyebabkan agen perjalanan dan penyedia layanan wisata menghadapi tantangan dalam mempertahankan tingkat penjualan mereka setelah periode puncak.

2. Penyesuaian Harga dan Penawaran Pasca Lebaran

Untuk mengatasi penurunan permintaan, agen perjalanan dan penyedia layanan wisata sering kali mengadopsi strategi penyesuaian harga dan penawaran pasca Lebaran. Diskon khusus, paket liburan hemat, dan penawaran eksklusif lainnya diperkenalkan untuk menarik kembali minat konsumen. Teori elastisitas harga dalam ekonomi memberikan pemahaman yang penting dalam merancang strategi penyesuaian harga yang efektif.

3. Fokus pada Destinasi dan Aktivitas Wisata Alternatif

Pasca Lebaran, terjadi pergeseran minat konsumen terhadap destinasi dan aktivitas wisata. Destinasi yang populer selama musim liburan Lebaran mungkin tidak lagi diminati setelahnya. Oleh karena itu, agen perjalanan dan penyedia layanan wisata perlu mengidentifikasi destinasi dan aktivitas alternatif yang tetap menarik bagi konsumen pasca Lebaran. Dengan memahami preferensi konsumen dan tren pasar, mereka dapat menyesuaikan penawaran mereka secara efektif.

4. Investasi dalam Pemasaran dan Promosi Online

Pemasaran dan promosi online menjadi kunci dalam mengatasi tantangan pasca Lebaran dalam industri layanan wisata dan travel. Pemanfaatan media sosial, situs web, dan platform pemesanan online dapat membantu agen perjalanan dan penyedia layanan wisata untuk mencapai lebih banyak konsumen dan memperluas jangkauan pasar mereka. Investasi dalam teknologi dan inovasi digital menjadi penting untuk tetap bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.

Implikasi Ekonomi dan Strategi Masa Depan

Dari perspektif ekonomi, fenomena pasca Lebaran dalam industri layanan wisata dan travel mengajarkan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi perubahan dalam permintaan pasar. Agen perjalanan dan penyedia layanan wisata perlu memiliki strategi yang terencana untuk mengelola penurunan permintaan pasca Lebaran, sambil terus mencari peluang untuk meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis.

Industri layanan wisata dan travel mengalami dinamika yang menarik pasca perayaan Lebaran. Tantangan penyesuaian pasca Lebaran harus dihadapi dengan strategi yang matang, sementara peluang penyesuaian harga, fokus pada destinasi alternatif, dan investasi dalam pemasaran online dapat dimanfaatkan untuk memperkuat bisnis dalam jangka panjang. Dengan pemahaman yang baik tentang tren pasar dan inovasi dalam layanan, agen perjalanan dan penyedia layanan wisata dapat terus berkembang dan berhasil dalam menghadapi perubahan ekonomi yang dinamis pasca Lebaran.

Potensi dan Prospek Bisnis Khas Lebaran Pasca Perayaan

Perayaan Lebaran telah usai, namun dampaknya terhadap dunia bisnis masih terasa kuat. Fenomena pasca Lebaran membawa tantangan dan peluang yang perlu dieksplorasi secara mendalam dari perspektif ekonomi.

Potensi Bisnis Pasca Lebaran

  1. Industri Fashion: Meskipun permintaan akan busana khas Lebaran menurun pasca perayaan, namun masih terdapat potensi untuk bisnis fashion dengan fokus pada produk-produk yang dapat digunakan sepanjang tahun. Pengusaha dapat mengembangkan koleksi pakaian yang fleksibel dan dapat dipakai dalam berbagai kesempatan.
  2. Kuliner Khas Lebaran: Meskipun permintaan akan makanan khas Lebaran menurun setelah perayaan, masih terdapat pasar untuk produk-produk kuliner dengan daya tahan yang baik. Misalnya, kue-kue kering atau makanan yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh.
  3. Industri Kerajinan Tangan: Pasca Lebaran, peluang masih terbuka lebar dalam industri kerajinan tangan. Pengrajin dapat mengembangkan produk-produk dengan tema universal yang tetap diminati sepanjang tahun, seperti hiasan dinding atau aksesori rumah tangga.
  4. Layanan Wisata dan Travel: Meskipun permintaan akan liburan Lebaran menurun, masih ada peluang untuk layanan wisata dan travel pasca perayaan. Pengusaha dapat menawarkan paket-paket liburan yang menarik untuk menarik minat konsumen yang mencari liburan di luar periode Lebaran.

Prospek Bisnis Pasca Lebaran

  1. Diversifikasi Produk: Para pengusaha dapat memanfaatkan pasca Lebaran untuk melakukan diversifikasi produk, mengembangkan produk baru yang dapat menjangkau pasar yang lebih luas di luar konsumen khas Lebaran.
  2. Inovasi Strategi Pemasaran: Pasca Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk mengimplementasikan strategi pemasaran inovatif, seperti penggunaan media sosial atau kerjasama dengan influencer untuk meningkatkan visibilitas produk.
  3. Kolaborasi Industri: Kolaborasi antara berbagai sektor industri dapat meningkatkan peluang bisnis pasca Lebaran. Misalnya, kolaborasi antara industri fashion dan kuliner untuk menciptakan paket-paket hadiah yang menarik.
  4. Ekspansi Pasar: Pasca Lebaran merupakan momen yang tepat untuk merencanakan ekspansi pasar, baik itu dengan membuka cabang baru atau menggandeng mitra bisnis untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Masa pasca Lebaran membawa tantangan dan peluang yang signifikan bagi para pelaku bisnis khas Lebaran. Dengan pemahaman yang baik tentang dinamika pasar dan inovasi strategi bisnis, mereka dapat mengoptimalkan potensi bisnis pasca Lebaran dan meraih kesuksesan dalam menghadapi perubahan ekonomi yang dinamis. Dengan demikian, masa pasca Lebaran tidak hanya menjadi periode penurunan, tetapi juga waktu yang tepat untuk mengembangkan bisnis dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun