Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Eid Mubarak 62: Arus Uang Migran di Masa Lebaran

20 April 2024   15:40 Diperbarui: 20 April 2024   15:43 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pekerja migran sering kali menjadi tulang punggung ekonomi keluarga mereka dengan mengirim uang kembali ke tanah air, terutama menjelang perayaan Idul Fitri. Fenomena ini tidak hanya menciptakan arus uang yang signifikan, tetapi juga memberikan kontribusi yang substansial pada pertumbuhan ekonomi lokal di negara asal mereka. Namun, keberadaan mereka dalam pembangunan ekonomi sering terabaikan atau bahkan diabaikan sama sekali. Daisini, kami akan mengeksplorasi dampak positif pekerja migran terhadap arus uang dan ekonomi lokal, serta pentingnya mengakui peran mereka dalam pembangunan ekonomi.

Peran Vital Pekerja Migran dalam Arus Uang

Pekerja migran, yang umumnya bekerja di sektor-sektor seperti konstruksi, perawatan kesehatan, atau perhotelan di luar negeri, seringkali mengirim sebagian besar penghasilan mereka kembali ke keluarga mereka di tanah air. Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa pada tahun 2023 saja, diperkirakan lebih dari $500 miliar dolar AS dikirim oleh pekerja migran ke negara-negara mereka. Dari jumlah tersebut, sebagian besar dikirim untuk mendukung kebutuhan dasar dan merayakan perayaan agama, termasuk Idul Fitri.

Pentingnya arus uang dari pekerja migran tidak hanya tercermin dalam jumlah yang besar, tetapi juga dalam dampaknya pada perekonomian lokal. Di banyak negara, arus uang dari pekerja migran menjadi salah satu sumber utama devisa asing. Misalnya, di Filipina, remitansi dari pekerja migran menyumbang sekitar 10% dari PDB negara pada tahun 2022, menurut data dari Bangko Sentral ng Pilipinas. Hal serupa terjadi di negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Vietnam, dan Bangladesh.

Kontribusi terhadap Konsumsi dan Investasi Lokal

Arus uang dari pekerja migran tidak hanya meningkatkan konsumsi langsung di tingkat rumah tangga, tetapi juga mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi lokal. Sebagian besar remitansi yang diterima oleh keluarga pekerja migran digunakan untuk membeli barang konsumsi, seperti makanan, pakaian, dan pendidikan. Hal ini secara langsung memberikan dorongan pada sektor perdagangan dan jasa lokal.

Selain itu, sebagian remitansi juga dialokasikan untuk investasi jangka panjang, seperti pembangunan rumah, pendidikan lanjutan, atau pendirian usaha kecil. Dalam banyak kasus, remitansi ini bertindak sebagai modal awal yang memungkinkan keluarga untuk memulai usaha sendiri, yang pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja tambahan dan meningkatkan pendapatan di komunitas lokal.

Mengatasi Ketimpangan Ekonomi dan Pembangunan Manusia

Pekerja migran sering kali berasal dari latar belakang ekonomi yang rentan di negara asal mereka. Dengan bekerja di luar negeri, mereka mampu memperoleh penghasilan yang jauh lebih tinggi daripada yang dapat mereka dapatkan di tanah air. Arus uang yang mereka kirimkan kembali tidak hanya membantu keluarga mereka untuk keluar dari kemiskinan, tetapi juga berperan dalam mengurangi ketimpangan ekonomi di tingkat rumah tangga dan komunitas.

Selain itu, remitansi dari pekerja migran juga memberikan kontribusi pada pembangunan manusia di negara asal mereka. Banyak keluarga yang menerima remitansi menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan bagi generasi mendatang.

Tantangan dan Tindakan yang Diperlukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun