Misalnya, teori ketidakpastian pasar menyoroti bagaimana ketidakpastian ekonomi global dapat berdampak pada ekonomi informal di tingkat lokal, sementara teori keadilan sosial menekankan perlunya kebijakan yang mendukung untuk melindungi hak-hak para pelaku ekonomi informal.
Tantangan yang dihadapi oleh ekonomi informal selama Idul Fitri mencerminkan kompleksitas dari ekosistem ekonomi yang dinamis. Regulasi yang ambigu, persaingan yang ketat, akses terbatas terhadap modal dan sumber daya, serta tantangan sosial dan lingkungan menjadi beberapa kendala yang harus diatasi oleh pedagang kaki lima dan pengusaha kecil.Â
Dengan pemahaman yang mendalam tentang tantangan ini, kita dapat mengidentifikasi kebijakan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi informal yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga memungkinkan mereka untuk tetap menjadi motor penggerak ekonomi yang penting selama musim Idul Fitri dan di luar musim tersebut.
Potensi Peningkatan Kesejahteraan
Dengan memperkuat sektor ekonomi informal, ada potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memberikan akses yang lebih baik kepada para pelaku ekonomi informal terhadap modal, pendidikan, dan pelatihan, kita dapat membantu mereka meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka. Hal ini dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan inklusi ekonomi.
1. Peningkatan Pendapatan
Salah satu potensi terbesar bagi ekonomi informal selama Idul Fitri adalah peningkatan pendapatan para pelaku usaha. Data menunjukkan bahwa selama musim perayaan ini, penjualan di sektor ekonomi informal cenderung meningkat secara signifikan. Pedagang kaki lima, penjual makanan khas, dan berbagai pengusaha kecil lainnya dapat mengalami lonjakan pendapatan yang cukup besar selama periode ini. Dengan peningkatan pendapatan ini, mereka memiliki kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dan memperbaiki kondisi ekonomi mereka.
2. Penciptaan Lapangan Kerja
Selain peningkatan pendapatan, Idul Fitri juga menciptakan peluang untuk penciptaan lapangan kerja di sektor ekonomi informal. Banyak pedagang kaki lima dan pengusaha kecil memperkerjakan tenaga kerja lokal untuk membantu mereka selama musim perayaan ini. Peningkatan aktivitas ekonomi selama Idul Fitri menciptakan permintaan tambahan akan tenaga kerja, baik untuk penjualan langsung maupun untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan perayaan. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran sementara dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
3. Penyediaan Barang dan Jasa Esensial
Perayaan Idul Fitri juga memicu peningkatan permintaan akan berbagai barang dan jasa esensial yang diperlukan oleh masyarakat. Pedagang kaki lima dan pengusaha kecil menjadi penyedia utama barang-barang konsumsi seperti makanan, minuman, pakaian, dan berbagai perlengkapan perayaan. Dengan menyediakan barang dan jasa ini, mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga menciptakan peluang untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka.