Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Happy Ramadhan 128: Kebijakan Ekonomi Terkait Idul Fitri, Apa yang Dapat Dipelajari?

8 April 2024   16:19 Diperbarui: 8 April 2024   16:42 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, bank sentral perlu memperhatikan pergerakan harga selama periode ini dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. Strategi yang dapat diterapkan termasuk penggunaan instrumen kebijakan moneter seperti tingkat suku bunga dan cadangan wajib bank. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Indonesia telah berhasil menjaga inflasi tetap stabil selama periode Idul Fitri dengan mengadopsi kebijakan moneter yang akomodatif namun tetap berhati-hati.

Latar Belakang Kebijakan Ekonomi Terkait Idul Fitri: Dampak Konsumsi dan Inflasi

Idul Fitri, selain menjadi momen suci bagi umat Muslim, juga memiliki dampak yang signifikan terhadap aktivitas ekonomi, terutama dalam hal konsumsi dan inflasi. Disini Kita akan mengeksplorasi latar belakang kebijakan ekonomi terkait dampak konsumsi dan inflasi selama Idul Fitri, serta implikasinya dalam konteks ekonomi.

1. Peningkatan Permintaan Konsumsi

Perayaan Idul Fitri seringkali diidentikkan dengan peningkatan permintaan konsumsi barang dan jasa. Tradisi memberikan hadiah, memberikan uang tunai kepada keluarga yang lebih muda (lebaran), dan berbagai acara sosial menjadi pemicu lonjakan belanja konsumen. Dampaknya terasa pada sektor perdagangan, khususnya dalam penjualan pakaian, makanan, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa penjualan ritel pada bulan yang menjelang Idul Fitri meningkat secara signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

2. Tantangan Inflasi

Peningkatan permintaan konsumsi selama Idul Fitri juga dapat memicu inflasi sementara dalam beberapa sektor tertentu. Lonjakan permintaan yang tiba-tiba dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, terutama di sektor makanan dan transportasi. Dampaknya terasa pada masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap atau terbatas. Oleh karena itu, pengendalian inflasi selama periode Idul Fitri menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan bank sentral.

3. Kebijakan Moneter untuk Mengendalikan Inflasi

Bank sentral memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga selama periode Idul Fitri. Melalui kebijakan moneter, bank sentral dapat mengatur tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar untuk mengendalikan inflasi. Kebijakan yang ketat dapat diterapkan untuk mencegah lonjakan harga yang berlebihan, sementara kebijakan yang longgar dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan meminimalkan dampak negatif dari kenaikan harga.

4. Pengaruh Pasokan Pangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun