Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 96: Idul Fitri dan Wisata Religi

3 April 2024   18:25 Diperbarui: 3 April 2024   18:27 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tidak kalah pentingnya, pengembangan wisata religi pada Idul Fitri juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan warisan budaya dan alam yang dimiliki oleh suatu daerah. 

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan alam, masyarakat setempat akan lebih memperhatikan upaya pelestarian dan pengelolaan warisan budaya dan alam yang ada di sekitar mereka. Hal ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi lokal, karena destinasi wisata yang terjaga keasliannya akan terus menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Idul Fitri, momen penting dalam agama Islam yang diperingati setelah sebulan penuh menjalankan puasa Ramadan, bukan hanya memiliki makna spiritual bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi ladang potensial bagi industri pariwisata. 

Setiap tahun, ribuan umat Muslim dari berbagai belahan dunia membanjiri destinasi wisata religi di Indonesia, memberikan dampak signifikan bagi ekonomi lokal. Namun, manfaat ini tidak datang tanpa tantangan. Diperlukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan potensi wisata religi Idul Fitri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Peluang Wisata Religi pada Idul Fitri

Idul Fitri adalah waktu yang tepat bagi industri pariwisata untuk memanfaatkan momentum lonjakan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Setiap tahun, ribuan umat Muslim melakukan perjalanan ke destinasi religi seperti Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk melaksanakan ibadah umrah. Namun, bagi mereka yang tidak mampu melakukan perjalanan ke luar negeri, Indonesia menawarkan alternatif yang menarik dengan destinasi wisata religi yang kaya, seperti Masjid Istiqlal di Jakarta, Makam Sunan Ampel di Surabaya, dan Tanah Lot di Bali.

Wisata religi bukan hanya menarik bagi umat Muslim, tetapi juga bagi wisatawan internasional yang tertarik dengan keberagaman budaya dan spiritualitas Indonesia. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kunjungan wisatawan mancanegara selama bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun lalu mencapai angka yang mengesankan, dengan peningkatan sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tidak hanya itu, wisata religi juga memberikan kesempatan bagi pengembangan berbagai produk wisata seperti paket perjalanan ziarah, kuliner khas Ramadan, serta kerajinan dan souvenir berbau religi. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya dan spiritualitas Indonesia, industri pariwisata dapat menciptakan produk dan layanan yang unik dan menarik bagi wisatawan.

Tantangan dalam Pengembangan Wisata Religi

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan wisata religi pada Idul Fitri juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur yang belum memadai, terutama di destinasi wisata religi yang kurang terkenal. Jalan yang rusak, akses transportasi yang sulit, dan kurangnya fasilitas akomodasi dapat menghambat pengalaman wisatawan dan mengurangi daya tarik destinasi tersebut.

Selain itu, perlu adanya perhatian khusus terhadap isu-isu keamanan dan kebersihan, terutama mengingat jumlah pengunjung yang meningkat tajam selama periode Idul Fitri. Keramaian dan potensi kerusuhan juga dapat mempengaruhi citra destinasi wisata religi dan menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun