Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Happy Ramadhan 42: Teknologi Keuangan yang Inklusif di Bulan Suci

26 Maret 2024   20:54 Diperbarui: 26 Maret 2024   21:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Selain itu, pemerintah dan lembaga keuangan Islam juga perlu bekerja sama untuk meningkatkan regulasi dan infrastruktur yang mendukung perkembangan teknologi keuangan Islam. Penyediaan regulasi yang jelas dan kondusif akan memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri fintech syariah, sehingga mendorong pertumbuhan ekosistem keuangan syariah yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Bulan suci dalam agama Islam, Ramadhan ini bukan hanya tentang ketaatan spiritual semata, tetapi juga tentang refleksi dan pengembangan diri, termasuk dalam hal keuangan. Di tengah semangat Ramadan yang membangkitkan nilai-nilai sosial dan kepedulian, teknologi keuangan Islam muncul sebagai solusi modern yang mendukung inklusi keuangan bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Kita perlu memahami signifikansi inklusi keuangan dalam konteks ekonomi global. Inklusi keuangan mengacu pada akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan, seperti tabungan, kredit, dan asuransi, yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Menurut data Bank Dunia, sekitar 1,7 miliar orang dewasa di seluruh dunia masih tidak memiliki akses ke rekening bank, dengan mayoritas dari mereka tinggal di negara-negara berkembang. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan, terutama di antara komunitas yang kurang mampu.

Dalam konteks ini, teknologi keuangan Islam muncul sebagai solusi yang relevan dan progresif. Teknologi keuangan Islam mengintegrasikan prinsip-prinsip syariah ke dalam layanan keuangan, yang mencakup larangan riba (bunga), investasi yang bertanggung jawab secara sosial, serta transparansi dan keadilan dalam transaksi keuangan. Platform-platform finansial berbasis teknologi seperti aplikasi perbankan digital yang mengikuti prinsip syariah telah memungkinkan umat Muslim untuk mengakses layanan keuangan dengan cara yang sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai mereka.

Salah satu contoh konkret dari teknologi keuangan Islam adalah platform crowdfunding syariah. Crowdfunding syariah memfasilitasi pembiayaan proyek-proyek bisnis dan sosial tanpa melibatkan riba. Melalui konsep bagi hasil (profit-sharing), para investor dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek yang sesuai dengan prinsip syariah, sementara pengusaha mendapatkan akses ke modal tanpa harus terbebani dengan bunga. Platform-platform ini tidak hanya meningkatkan akses modal bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di negara-negara dengan populasi mayoritas Muslim, tetapi juga mempromosikan inklusi keuangan dengan memberdayakan individu-individu yang sebelumnya terpinggirkan dari sistem keuangan konvensional.

Selain itu, teknologi keuangan Islam juga memberikan kontribusi besar dalam memperluas akses ke layanan pembayaran yang mudah dan aman bagi umat Muslim. 

Aplikasi pembayaran berbasis syariah memungkinkan umat Muslim untuk melakukan transaksi tanpa melanggar prinsip-prinsip syariah, dengan menyediakan opsi pembayaran yang tidak menggunakan bunga dan menjaga transparansi dalam setiap transaksi. Ini memungkinkan umat Muslim untuk berpartisipasi secara penuh dalam aktivitas ekonomi selama bulan Ramadan, termasuk dalam pembayaran zakat dan sedekah, tanpa mengkhawatirkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip agama mereka.

Dari sudut pandang ekonomi, inklusi keuangan memiliki dampak yang luas dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Dengan meningkatkan akses terhadap layanan keuangan, teknologi keuangan Islam tidak hanya memungkinkan individu untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien, tetapi juga mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi yang sebelumnya terpinggirkan. Misalnya, dengan memfasilitasi akses ke modal bagi UKM dan wirausaha, teknologi keuangan Islam dapat mempercepat pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang berbasis pada inovasi dan kewirausahaan.

Tidak hanya itu, inklusi keuangan juga memiliki dampak positif dalam mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial. Dengan memberikan akses ke layanan keuangan kepada mereka yang sebelumnya tidak terlayani, teknologi keuangan Islam membuka peluang bagi inklusi sosial dan ekonomi yang lebih luas. Ini memungkinkan individu dan kelompok-kelompok yang kurang mampu untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka, mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dalam masyarakat.

Namun, meskipun potensi teknologi keuangan Islam untuk mendukung inklusi keuangan selama bulan suci Ramadan sangat besar, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang produk-produk keuangan Islam di kalangan masyarakat umum. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dan memberikan pendidikan yang komprehensif tentang prinsip-prinsip syariah dan manfaat inklusi keuangan.

Selain itu, regulasi yang mendukung juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan teknologi keuangan Islam. Regulasi yang jelas dan progresif akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mengurangi risiko bagi para pelaku pasar. Langkah-langkah ini akan membantu memperkuat ekosistem teknologi keuangan Islam dan mempercepat proses inklusi keuangan bagi umat Muslim di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun