Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar tentang Upah Minimum dari Pengalaman Jerman

19 Maret 2024   07:49 Diperbarui: 19 Maret 2024   07:55 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain itu, upah minimum yang tinggi juga dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas pekerja. Ketika pekerja merasa bahwa mereka dihargai dan diberikan upah yang setimpal, mereka cenderung lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik dan memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan. Ini dapat menghasilkan lingkungan kerja yang lebih positif dan dinamis, di mana inovasi didorong dan tujuan bersama dapat dicapai dengan lebih efisien.

Namun, beberapa pekerja mungkin menghadapi tantangan dalam mengakses pasar tenaga kerja akibat upah minimum yang tinggi. Pengusaha mungkin lebih berhati-hati dalam merekrut pekerja baru atau mempertahankan pekerja saat upah minimum naik, terutama dalam situasi di mana perusahaan menghadapi tekanan keuangan. Ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat pengangguran atau kesulitan bagi pekerja yang kurang terampil atau berpendidikan rendah untuk memasuki pasar tenaga kerja.

Kebijakan upah minimum yang kompetitif di Jerman memiliki dampak yang kompleks dari perspektif pengusaha dan pekerja. Meskipun pengusaha mungkin menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan upah minimum yang tinggi, kebijakan ini juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, meningkatkan produktivitas, dan memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja untuk terus berkolaborasi dalam menemukan keseimbangan yang tepat antara memenuhi kebutuhan bisnis dan melindungi hak-hak pekerja.

Akhirnya upah minimum yang kompetitif telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam kebijakan ketenagakerjaan Jerman. Dengan memastikan bahwa para pekerja dapat hidup dengan layak dan memenuhi kebutuhan dasar mereka, serta memberikan insentif bagi peningkatan produktivitas dan kualitas kerja, upah minimum yang kompetitif telah membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berkelanjutan di Jerman. Oleh karena itu, kebijakan upah minimum yang kompetitif dapat menjadi contoh yang inspiratif bagi negara-negara lain dalam upaya mereka untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas pekerja mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun