Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Resiliensi Mikroekonomi (147)

2 Maret 2024   12:46 Diperbarui: 2 Maret 2024   12:46 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua negara yang telah berhasil dan yang masih berjuang menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kebijakan ekonomi yang tepat, pendidikan dan pelatihan keterampilan, diversifikasi ekonomi, serta stabilitas politik dan keamanan, memainkan peran kunci dalam membentuk resiliensi mikroekonomi suatu negara.


Resiliensi mikroekonomi Indonesia telah mengalami tantangan dan pencapaian yang beragam seiring dengan dinamika ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.

Pencapaian:

  1. Ketahanan Konsumen: Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, perbaikan dalam akses pendidikan, dan peningkatan kelas menengah telah meningkatkan ketahanan konsumen. Ini berarti bahwa individu dan rumah tangga mungkin lebih mampu bertahan dalam menghadapi gejolak ekonomi.
  2. Pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM): UKM memainkan peran penting dalam ekonomi Indonesia. Program-program dukungan pemerintah, seperti fasilitas kredit dan pelatihan kewirausahaan, telah membantu meningkatkan resiliensi mikroekonomi dengan memberikan akses lebih besar ke sumber daya ekonomi.
  3. Diversifikasi Ekonomi: Upaya untuk diversifikasi ekonomi telah dilakukan, meskipun dalam tingkat yang beragam. Langkah-langkah ini membantu mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu dan meningkatkan kemampuan ekonomi untuk menahan gejolak.

Tantangan:

  1. Ketimpangan Regional: Meskipun ada kemajuan dalam beberapa wilayah, ketimpangan regional masih menjadi masalah serius. Wilayah-wilayah di luar Jawa masih menghadapi tantangan akses infrastruktur, pendidikan, dan lapangan kerja yang memadai.
  2. Ketergantungan pada Komoditas: Meskipun upaya diversifikasi, Indonesia masih sangat tergantung pada sektor komoditas seperti minyak dan pertanian. Fluktuasi harga komoditas ini dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan menurunkan resiliensi mikroekonomi.
  3. Kesenjangan Pendidikan dan Keterampilan: Meskipun ada peningkatan dalam akses pendidikan, kesenjangan kualitas pendidikan dan keterampilan masih menjadi masalah. Ini dapat menghambat kemampuan individu dan rumah tangga untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi.
  4. Rentan terhadap Krisis Ekonomi Global: Ekonomi Indonesia masih terhubung dengan pasar global dan rentan terhadap gejolak ekonomi global, seperti yang terjadi selama krisis keuangan global pada tahun 2008 atau pandemi COVID-19.

Untuk meningkatkan resiliensi mikroekonomi, Indonesia perlu terus meningkatkan upaya untuk mengatasi tantangan ini, termasuk dengan meningkatkan investasi dalam pendidikan dan keterampilan, memperkuat infrastruktur, dan mendorong diversifikasi ekonomi yang lebih besar. Selain itu, kebijakan ekonomi yang stabil dan inklusif serta langkah-langkah untuk mengurangi ketimpangan regional juga penting untuk memperkuat resiliensi ekonomi secara keseluruhan.

Resiliensi mikroekonomi Indonesia adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi inklusif bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara berbagai kelompok masyarakat, termasuk yang berada di wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok pendapatan tinggi dan rendah.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan resiliensi mikroekonomi Indonesia dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif:

  1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan: Memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat pedesaan terhadap sumber daya ekonomi seperti modal, teknologi, dan pasar merupakan langkah penting. Program-program pemberdayaan ekonomi seperti pelatihan keterampilan, akses ke pasar melalui jaringan distribusi yang baik, dan dukungan untuk pertanian kecil dapat membantu meningkatkan resiliensi ekonomi di pedesaan.
  2. Dukungan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM): UKM memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Memberikan akses lebih besar kepada UKM terhadap pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, dan akses pasar dapat membantu meningkatkan resiliensi mikroekonomi.
  3. Pendidikan dan Keterampilan: Investasi dalam pendidikan yang berkualitas dan pelatihan keterampilan membantu meningkatkan kapasitas individu untuk berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja dan memanfaatkan peluang ekonomi. Ini penting untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan meningkatkan inklusi ekonomi.
  4. Pengembangan Infrastruktur: Infrastruktur yang baik seperti jaringan transportasi dan akses ke listrik merupakan faktor penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Ini membantu memfasilitasi akses ke pasar, mengurangi biaya logistik, dan mendorong investasi di wilayah-wilayah yang sebelumnya terpinggirkan.
  5. Perlindungan Sosial: Sistem jaringan keamanan sosial yang kuat dapat membantu melindungi kelompok-kelompok rentan dari dampak krisis ekonomi atau perubahan struktural. Ini termasuk program-program seperti bantuan sosial tunai, asuransi kesehatan, dan jaminan pensiun.

Dengan memperkuat resiliensi mikroekonomi melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat mempercepat proses pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat dan mengurangi ketimpangan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun