Untuk mengatasi tantangan ini, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif:
- Peningkatan Akses ke Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan: Memberikan akses yang lebih luas ke pendidikan dan pelatihan keterampilan adalah kunci untuk membantu pekerja informal meningkatkan kualifikasi mereka dan memasuki pasar kerja formal. Ini juga membantu mengurangi tingkat pengangguran dengan meningkatkan ketersediaan tenaga kerja yang terampil.
- Pemberian Proteksi Sosial: Penting untuk memperkuat sistem proteksi sosial untuk melindungi pekerja informal dari risiko ekonomi, termasuk jaminan kesehatan, jaminan pensiun, dan bantuan sosial dalam situasi darurat. Ini memberikan perlindungan finansial yang diperlukan bagi pekerja informal dan keluarga mereka.
- Mendorong Kewirausahaan dan Pengembangan Usaha Kecil: Mendukung kewirausahaan dan pengembangan usaha kecil dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan individu untuk menjadi mandiri secara ekonomi. Program dukungan seperti pelatihan kewirausahaan, akses ke modal usaha, dan bimbingan teknis dapat membantu memperkuat sektor informal.
- Kebijakan Fiskal yang Berpihak pada Pekerja: Kebijakan fiskal yang berpihak pada pekerja, seperti pengurangan pajak untuk kelompok berpenghasilan rendah atau insentif untuk perusahaan yang menciptakan lapangan kerja, dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Pertumbuhan ekonomi inklusif memerlukan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Dengan mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung pekerja informal dan mengatasi pengangguran, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, produktif, dan berkelanjutan secara ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H