Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Pekerja Informal dan Pengangguran (137)

28 Februari 2024   09:42 Diperbarui: 28 Februari 2024   09:44 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif menjadi tujuan yang semakin diperjuangkan dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Namun, salah satu tantangan besar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif adalah kondisi pekerja informal dan tingkat pengangguran yang tinggi. Disini Kita akan mengeksplorasi konsep pertumbuhan ekonomi inklusif dan tantangan yang dihadapi oleh pekerja informal dan pengangguran, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Pekerja informal dan pengangguran adalah dua aspek penting dalam diskusi tentang inklusi ekonomi dan ketimpangan sosial. Mari kita bahas definisi, jenis, bentuk, dan contoh dari keduanya.

Pekerja informal adalah individu yang bekerja di luar kerangka hukum dan terkadang tidak memiliki jaminan sosial atau perlindungan kerja yang memadai. Mereka seringkali bekerja dalam sektor yang tidak terstruktur, tanpa kontrak formal, dan tanpa perlindungan resmi dari pemerintah.

Jenis dan Bentuk:

  1. Pekerja Rumah Tangga: Ini termasuk pembantu rumah tangga, pengasuh anak, dan pekerja yang bekerja di rumah tangga lainnya.
  2. Pedagang Kaki Lima: Orang-orang yang menjual barang atau jasa di jalan atau tempat umum tanpa memiliki toko fisik.
  3. Buruh Harian: Individu yang disewa untuk pekerjaan sementara atau proyek-proyek tertentu tanpa kontrak jangka panjang.
  4. Petani Kecil: Petani yang bekerja tanpa akses ke teknologi modern atau perlindungan hukum yang memadai.

Contoh:

  • Seorang pembantu rumah tangga yang tidak memiliki kontrak kerja resmi dan tidak mendapatkan jaminan sosial.
  • Pedagang kaki lima yang menjual makanan di pinggir jalan.
  • Buruh harian yang bekerja dalam konstruksi bangunan tanpa perlindungan kesehatan atau keselamatan yang memadai.

Pengangguran merujuk pada individu yang mencari pekerjaan tetapi tidak dapat menemukannya. Mereka aktif dalam pasar tenaga kerja tetapi belum berhasil mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan atau kebutuhan mereka.

Jenis dan Bentuk:

  1. Pengangguran Terbuka: Individu yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum berhasil menemukannya.
  2. Pengangguran Tersembunyi: Orang-orang yang tidak mencari pekerjaan secara aktif karena keputusasaan atau keterbatasan akses terhadap kesempatan kerja.
  3. Pengangguran Struktural: Terjadi ketika keterampilan individu tidak sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja.
  4. Pengangguran Siklus: Terkait dengan fluktuasi ekonomi dan menimbulkan peningkatan pengangguran selama periode resesi.

Contoh:

  • Seorang lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan tetapi belum mendapatkan kesempatan.
  • Seseorang yang telah kehilangan pekerjaannya karena perubahan teknologi dan sekarang sulit menemukan pekerjaan baru yang sesuai dengan keterampilannya.
  • Seorang ibu rumah tangga yang ingin bekerja tetapi tidak memiliki akses ke layanan penitipan anak yang terjangkau.

Pekerja informal dan pengangguran adalah dua aspek yang saling terkait dalam diskusi tentang pertumbuhan ekonomi inklusif. Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan harus berupaya untuk meningkatkan akses dan perlindungan bagi pekerja informal serta menciptakan kesempatan kerja bagi pengangguran melalui kebijakan yang mendukung inklusi ekonomi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pekerja informal, yang bekerja tanpa jaminan sosial atau hak-hak kerja yang jelas, seringkali menjadi kelompok yang paling rentan terhadap fluktuasi ekonomi. Mereka bekerja dalam sektor-sektor seperti pedagang kaki lima, pekerja rumah tangga, atau buruh harian, di mana kondisi kerja seringkali tidak stabil dan penghasilan tidak pasti. Akibatnya, pekerja informal sering kali berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan rentan terhadap kemiskinan serta ketidakpastian ekonomi.

Di sisi lain, tingginya tingkat pengangguran juga menjadi tantangan serius dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Pengangguran tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi bagi individu dan keluarga, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Hal ini karena pengangguran mengurangi konsumsi, menghambat investasi, dan meningkatkan beban sosial bagi pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun