Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Pensiunan dan Lansia (134)

28 Februari 2024   05:04 Diperbarui: 28 Februari 2024   05:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif merupakan sebuah konsep yang menekankan pentingnya memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi didistribusikan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti lansia atau pensiunan. Dalam konteks ini, pensiunan dan lansia memiliki peran yang signifikan dalam memastikan keberlanjutan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa pensiunan dan lansia tidaklah hanya merupakan kelompok yang bergantung pada bantuan sosial atau pensiun mereka. Sebaliknya, mereka memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada perekonomian melalui berbagai cara. Salah satu cara utama adalah melalui pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki. Setelah puluhan tahun bekerja, pensiunan biasanya memiliki keahlian dan wawasan yang berharga yang dapat mereka bagikan melalui berbagai bentuk seperti pelatihan, konsultasi, atau bahkan memulai usaha kecil-kecilan.

Pertumbuhan ekonomi inklusif merupakan konsep yang memperjuangkan kesetaraan akses dan manfaat dari pertumbuhan ekonomi bagi semua lapisan masyarakat, termasuk pensiunan dan lansia. Meskipun seringkali dianggap sebagai kelompok yang tidak lagi produktif secara ekonomi, pensiunan dan lansia sebenarnya memiliki pengalaman, pengetahuan, dan potensi yang dapat sangat berharga bagi pembangunan ekonomi yang inklusif.

Salah satu cara memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan pensiunan dan lansia adalah melalui program pelatihan dan mentorship. Program-program semacam ini dapat dirancang untuk menghubungkan generasi muda dengan para pensiunan yang memiliki pengalaman luas di berbagai bidang. Misalnya, seorang pensiunan yang memiliki pengalaman manajerial yang luas dapat menjadi mentor bagi pengusaha muda yang sedang memulai bisnis mereka. Hal ini tidak hanya membantu memperluas pengetahuan dan keterampilan generasi muda, tetapi juga memungkinkan pensiunan untuk tetap aktif secara sosial dan merasa bernilai dalam masyarakat.

Selain itu, pensiunan dan lansia juga dapat berperan dalam mempromosikan ekonomi lokal melalui keterlibatan dalam usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan menggunakan pengetahuan mereka tentang pasar lokal dan jaringan yang telah dibangun selama bertahun-tahun, mereka dapat menjadi kontributor yang berharga bagi pertumbuhan UKM dalam komunitas mereka. Hal ini tidak hanya mendorong pembangunan ekonomi lokal, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi semua pihak yang terlibat.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh pensiunan dan lansia dalam konteks pertumbuhan ekonomi inklusif. Misalnya, masalah seperti kesehatan dan aksesibilitas dapat menjadi hambatan bagi partisipasi aktif mereka dalam kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menciptakan lingkungan yang ramah lansia, termasuk fasilitas kesehatan yang mudah diakses dan program-program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Pemerintah dan lembaga terkait juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif melalui kebijakan yang mendukung keterlibatan aktif pensiunan dan lansia dalam kegiatan ekonomi. Ini termasuk insentif fiskal untuk perusahaan yang mempekerjakan pensiunan, serta program pensiun yang memungkinkan mereka untuk tetap aktif secara ekonomi tanpa kehilangan manfaat pensiun mereka.

Secara keseluruhan, memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan pensiunan dan lansia untuk pertumbuhan ekonomi inklusif adalah langkah yang penting dan berpotensi besar. Dengan memberdayakan kelompok ini untuk tetap aktif dan terlibat dalam kegiatan ekonomi, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua orang.

Kemudian, aspek lain dari kontribusi lansia terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif adalah melalui konsumsi dan investasi. Meskipun pensiunan biasanya memiliki pendapatan yang lebih terbatas dibandingkan dengan saat mereka masih bekerja, namun dengan berbagai program pensiun dan tabungan yang ada, mereka masih memiliki daya beli yang signifikan. Mendorong konsumsi yang bijaksana dan investasi yang produktif di antara lansia dapat membantu mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu dan menciptakan peluang bagi mereka yang terlibat dalam usaha tersebut.

Pensiunan dan lansia merupakan potensi besar yang sering kali terabaikan dalam upaya mempromosikan pertumbuhan ekonomi inklusif. Namun, mereka dapat berperan secara signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi dan investasi yang cerdas. Berikut ini adalah beberapa cara memanfaatkan peran mereka dalam membangun ekonomi yang inklusif:

  1. Konsumsi Berkelanjutan: Pensiunan dan lansia sering memiliki stabilitas finansial yang cukup untuk mempertahankan konsumsi yang stabil. Mereka dapat didorong untuk mengarahkan konsumsi mereka ke produk dan layanan dari bisnis lokal, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan demikian, mereka tidak hanya membantu pertumbuhan bisnis lokal, tetapi juga menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif dengan memperkuat komunitas lokal.
  2. Investasi dalam Komunitas: Pensiunan dan lansia juga dapat berperan sebagai investor dalam proyek-proyek yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui investasi modal, mereka dapat membantu membiayai startup dan UKM yang membutuhkan dukungan finansial untuk berkembang. Ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi bisnis-bisnis tersebut, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.
  3. Pelatihan dan Pendampingan: Sebagai sumber pengetahuan dan pengalaman yang berharga, pensiunan dan lansia dapat berperan sebagai mentor bagi wirausahawan muda. Program pelatihan dan pendampingan yang memadukan keterampilan dan pengetahuan pensiunan dengan semangat inovasi generasi muda dapat menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan dan mempercepat pertumbuhan bisnis-bisnis baru.
  4. Investasi dalam Pendidikan: Pensiunan dan lansia dapat mengalokasikan sebagian dari sumber daya mereka untuk mendukung pendidikan dan pelatihan bagi generasi berikutnya. Dengan memberikan beasiswa atau dukungan keuangan kepada siswa dan pelajar yang kurang mampu, mereka tidak hanya membantu meningkatkan akses terhadap pendidikan, tetapi juga berinvestasi dalam masa depan ekonomi yang inklusif dengan menciptakan kesempatan yang setara bagi semua orang.
  5. Pengembangan Keterampilan: Melalui program-program pelatihan dan pengembangan keterampilan, pensiunan dan lansia dapat terus meningkatkan kemampuan mereka untuk tetap relevan di pasar kerja yang terus berubah. Dengan demikian, mereka dapat tetap produktif secara ekonomi dan memberikan kontribusi yang berarti dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.

Memanfaatkan pensiunan dan lansia untuk pertumbuhan ekonomi inklusif melalui konsumsi dan investasi bukan hanya merupakan langkah yang cerdas secara ekonomi, tetapi juga merupakan langkah yang menguntungkan bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan memperkuat peran mereka dalam ekosistem ekonomi, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun