Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif; Kerentanan Petani (111)

22 Februari 2024   11:14 Diperbarui: 22 Februari 2024   11:16 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb


Tentu, mari kita tinjau beberapa contoh negara yang berhasil menjadikan perlindungan kerentanan petani sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif, serta negara-negara yang masih menghadapi tantangan dalam hal ini:

Negara-negara yang Sukses:

  1. Cina: Cina telah berhasil mengimplementasikan program-program perlindungan kerentanan petani yang luas melalui kebijakan-kebijakan seperti subsidi untuk input pertanian, asuransi pertanian, dan investasi dalam infrastruktur pedesaan. Hal ini telah membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif dengan mengurangi kesenjangan antara kota dan desa.
  2. India: India telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi kerentanan petani melalui program-program seperti Program Garansi Harga Minimum (Minimum Support Price) untuk komoditas pertanian utama, serta program Kisan Credit Card yang memberikan akses ke kredit yang terjangkau bagi petani. Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, India telah berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dengan memperhatikan kebutuhan dan kerentanan petani.

Negara-negara yang Belum Berhasil:

  1. Nigeria: Meskipun Nigeria memiliki potensi pertanian yang besar, negara ini masih menghadapi tantangan dalam melindungi kerentanan petani. Faktor-faktor seperti kurangnya investasi dalam infrastruktur pertanian, kurangnya akses terhadap kredit, serta konflik antara petani dan peternak seringkali menghambat pertumbuhan ekonomi inklusif di sektor pertanian.
  2. Madagaskar: Madagaskar adalah salah satu negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi di dunia, dan petani di sana sering kali menghadapi kerentanan ekstrem terhadap perubahan iklim, kerugian panen, dan akses terbatas terhadap sumber daya dan pasar. Meskipun ada upaya untuk mengimplementasikan program-program perlindungan kerentanan petani, tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang kompleks masih menjadi penghambat bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.

Dalam konteks ini, negara-negara yang berhasil menunjukkan komitmen dan keberhasilan dalam melindungi kerentanan petani telah mampu menciptakan landasan yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi inklusif, sementara negara-negara yang masih menghadapi tantangan perlu terus meningkatkan upaya mereka dalam hal perlindungan kerentanan petani untuk mencapai tujuan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun