Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Permintaan dan Penawaran Global (100)

21 Februari 2024   04:46 Diperbarui: 21 Februari 2024   04:46 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Permintaan dan penawaran global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif adalah topik yang sangat penting dalam konteks perekonomian global saat ini. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana tingkat permintaan dan penawaran global, khususnya dalam sektor komoditas pertanian, dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh dan inklusif. Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perubahan pola konsumsi, dan perubahan ekonomi di negara-negara besar pengimpor atau pengekspor memainkan peran kunci dalam menentukan fluktuasi harga dan kesetimbangan pasokan dan permintaan di pasar global.

Pertama-tama, pertumbuhan populasi adalah faktor utama yang mempengaruhi permintaan global untuk komoditas pertanian. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai belahan dunia, permintaan akan makanan dan bahan baku pertanian juga meningkat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan permintaan global untuk produk-produk pertanian seperti gandum, jagung, dan daging. Namun, pertumbuhan populasi yang tidak seimbang di seluruh dunia dapat menciptakan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan.

Kedua, perubahan dalam pola konsumsi juga berdampak besar terhadap permintaan global untuk komoditas pertanian. Perubahan gaya hidup, preferensi diet, dan kebiasaan konsumsi masyarakat dapat memicu pergeseran dalam permintaan untuk jenis-jenis makanan tertentu. Contohnya, meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kelestarian lingkungan telah menyebabkan peningkatan permintaan akan produk organik dan makanan nabati. Ini berarti bahwa produsen pertanian harus mampu menyesuaikan portofolio produk mereka untuk memenuhi permintaan yang berubah ini, yang dapat menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi baru.

Terakhir, perubahan ekonomi di negara-negara besar pengimpor atau pengekspor juga dapat memiliki dampak signifikan terhadap pasar global untuk komoditas pertanian. Misalnya, kenaikan atau penurunan nilai tukar mata uang, kebijakan perdagangan baru, atau perubahan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi domestik dapat mempengaruhi daya beli dan permintaan produk pertanian. Selain itu, krisis ekonomi atau politik di negara-negara kunci penghasil atau konsumen juga dapat menyebabkan ketidakstabilan harga dan pasokan di pasar global.

Dalam konteks pertumbuhan ekonomi inklusif, penting untuk memastikan bahwa fluktuasi harga dan pasokan komoditas pertanian tidak mengarah pada ketimpangan sosial atau ketidaksetaraan akses terhadap pangan. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan, diversifikasi ekonomi di negara-negara berkembang, dan kerja sama internasional yang kuat untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang adil bagi semua orang.

Secara keseluruhan, tingkat permintaan dan penawaran global untuk komoditas pertanian memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif. Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perubahan pola konsumsi, dan perubahan ekonomi di negara-negara besar pengimpor atau pengekspor memainkan peran kunci dalam menentukan fluktuasi harga dan kesetimbangan pasokan dan permintaan di pasar global. Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam mengelola permintaan dan penawaran global untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua pihak.


Permintaan dan penawaran global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif mencakup konsep-konsep ekonomi yang penting untuk memahami bagaimana interaksi pasar global dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif di seluruh dunia. Berikut adalah definisi, jenis, bentuk, dan contoh dari permintaan dan penawaran global tersebut:

  1. Definisi:
    • Permintaan global adalah total jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen, perusahaan, dan pemerintah dari seluruh dunia pada suatu waktu tertentu.
    • Penawaran global adalah total jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen dari seluruh dunia pada suatu waktu tertentu.
  2. Jenis Permintaan Global:

a. Permintaan Konsumen Global: Permintaan dari individu dan rumah tangga di seluruh dunia untuk barang dan jasa.

b. Permintaan Investasi Global: Permintaan dari perusahaan atau investor untuk investasi di pasar luar negeri, seperti investasi dalam infrastruktur, teknologi, atau proyek bisnis.

c. Permintaan Pemerintah Global: Permintaan dari pemerintah di berbagai negara untuk barang dan jasa, termasuk pembelian militer, infrastruktur, dan layanan publik.

  1. Bentuk Permintaan Global:

a. Permintaan Individual: Permintaan langsung dari individu atau rumah tangga untuk konsumsi pribadi.

b. Permintaan Agregat: Total permintaan dari semua sektor ekonomi, termasuk konsumen, investasi, dan pemerintah.

c. Permintaan Efektif: Permintaan yang didukung oleh kemampuan pembayaran, yaitu permintaan yang diimbangi dengan daya beli yang cukup.

  1. Contoh Permintaan Global:
    • Permintaan konsumen global untuk smartphone, mobil, dan produk teknologi.
    • Permintaan investasi global dalam proyek infrastruktur di negara-negara berkembang.
    • Permintaan pemerintah global untuk senjata, peralatan militer, dan proyek pembangunan nasional.
  2. Jenis Penawaran Global:

a. Penawaran Individual: Penawaran langsung dari produsen atau penjual tunggal.

b. Penawaran Industri: Total penawaran dari semua produsen dalam industri tertentu.

c. Penawaran Agregat: Total penawaran dari semua sektor ekonomi dalam suatu negara atau di seluruh dunia.

  1. Bentuk Penawaran Global:

a. Penawaran Elastis: Penawaran yang responsif terhadap perubahan harga.

b. Penawaran Inelastis: Penawaran yang tidak terlalu responsif terhadap perubahan harga.

c. Penawaran Bersifat Sempurna: Penawaran yang memenuhi semua persyaratan pasar tanpa ada keterbatasan produksi atau distribusi.

  1. Contoh Penawaran Global: 
    • Penawaran global untuk minyak bumi, gas alam, dan logam-logam industri.
    • Penawaran global untuk pakaian, sepatu, dan barang-barang konsumen lainnya yang diproduksi di berbagai negara.
    • Penawaran global untuk layanan teknologi informasi dan komunikasi, seperti perangkat lunak dan layanan cloud computing.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang definisi, jenis, bentuk, dan contoh dari permintaan dan penawaran global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif, kita dapat melihat bagaimana interaksi kompleks antara faktor-faktor ini memengaruhi dinamika pasar global dan, akhirnya, pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh dan inklusif.


Tentu, mari kita lihat beberapa contoh negara yang berhasil menjadikan program permintaan dan penawaran global sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif, serta contoh negara yang masih berjuang untuk mencapai hal tersebut:

Negara-negara yang Sukses:

  1. Jerman: Jerman merupakan salah satu contoh negara yang berhasil memanfaatkan permintaan dan penawaran global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Negara ini memiliki industri manufaktur yang kuat dan berkembang, yang menawarkan produk-produk berkualitas tinggi dan inovatif kepada pasar global. Jerman telah berhasil memanfaatkan permintaan global untuk produk-produknya, seperti mesin, mobil, dan peralatan teknologi tinggi, untuk meningkatkan ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Jerman juga memiliki program pelatihan kerja dan pendidikan yang kuat, sehingga memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi didistribusikan secara merata kepada masyarakat.
  2. Vietnam: Vietnam adalah contoh negara berkembang yang berhasil memanfaatkan permintaan dan penawaran global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Negara ini telah aktif dalam memperluas basis ekspornya, terutama dalam sektor manufaktur seperti pakaian, alas kaki, dan produk-produk elektronik. Dengan mengintegrasikan diri ke dalam rantai pasokan global dan meningkatkan daya saing produk-produknya, Vietnam telah mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakatnya. Program-program pemerintah yang mendukung investasi asing dan pembangunan infrastruktur juga telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif di Vietnam.

Negara-negara yang Berjuang:

  1. Yemen: Yemen adalah contoh negara yang berjuang dalam memanfaatkan permintaan dan penawaran global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Konflik bersenjata yang berkepanjangan dan ketidakstabilan politik telah menghambat kemampuan negara ini untuk terlibat dalam perdagangan internasional dan menarik investasi asing. Dampak dari konflik ini telah merugikan sektor pertanian, industri, dan jasa di Yemen, menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi dan kemiskinan yang meluas di antara penduduknya. Hambatan perdagangan dan kurangnya aksesibilitas pasar global menjadi kendala utama dalam upaya Yemen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif.
  2. Zimbabwe: Zimbabwe merupakan contoh negara yang menghadapi tantangan dalam memanfaatkan potensi permintaan dan penawaran global untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Masalah politik, korupsi, dan kurangnya kestabilan makroekonomi telah menghalangi upaya Zimbabwe dalam menarik investasi asing dan memperluas ekspornya ke pasar internasional. Selain itu, kekurangan infrastruktur yang memadai dan rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja juga menjadi hambatan bagi Zimbabwe dalam bersaing di pasar global. Sebagai akibatnya, pertumbuhan ekonomi yang inklusif masih menjadi tantangan besar bagi negara ini.

Dengan melihat contoh-contoh di atas, kita dapat melihat bagaimana beberapa negara telah berhasil memanfaatkan permintaan dan penawaran global sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif, sementara negara lain masih berjuang untuk mencapai hal tersebut karena berbagai tantangan internal dan eksternal. Dalam konteks ini, penting bagi negara-negara yang berjuang untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan-hambatan yang menghalangi mereka dalam memanfaatkan potensi globalisasi untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun