Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Remitansi (98)

20 Februari 2024   15:53 Diperbarui: 20 Februari 2024   16:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Negara-negara yang Belum Berhasil:

  1. Haiti: Meskipun menerima remitansi yang signifikan dari diaspora mereka, Haiti belum berhasil menjadikan remitansi sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Masalah politik, sosial, dan ekonomi yang kompleks, termasuk kurangnya infrastruktur dan lembaga keuangan yang stabil, serta rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan, telah menghambat kemampuan negara ini untuk memanfaatkan remitansi secara efektif untuk mendukung pembangunan ekonomi inklusif.
  2. Yaman: Konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik yang berkepanjangan di Yaman telah menjadi hambatan serius bagi upaya negara ini dalam memanfaatkan remitansi untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Ketidakpastian dan kerentanan ekonomi yang disebabkan oleh konflik telah menghambat investasi dan pembangunan infrastruktur, sehingga mengurangi dampak positif remitansi dalam memperkuat perekonomian domestik dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun