Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Remitansi (98)

20 Februari 2024   15:53 Diperbarui: 20 Februari 2024   16:21 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Remitansi, atau transfer uang yang dikirim oleh pekerja migran kepada keluarga mereka di negara asal, telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi inklusif di banyak negara berkembang. Layanan remitansi inklusif tidak hanya memastikan bahwa individu yang tinggal di daerah terpencil atau di negara berkembang dapat menerima uang dengan cepat dan aman, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat penerima.

Pertama-tama, remitansi berperan dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga penerima. Di banyak negara berkembang, remitansi sering kali menjadi sumber utama pendapatan bagi keluarga yang tinggal di daerah pedesaan atau di komunitas yang kurang berkembang. Uang yang diterima dari pekerja migran sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Dengan demikian, remitansi membantu meningkatkan standar hidup dan mengurangi tingkat kemiskinan di komunitas penerima.

Selain itu, remitansi juga berkontribusi pada inklusi keuangan dengan memperluas akses terhadap layanan keuangan di komunitas penerima. Banyak penyedia layanan remitansi inklusif, seperti lembaga keuangan non-bank dan platform transfer uang digital, telah memperkenalkan inovasi dalam hal efisiensi, biaya, dan aksesibilitas. Misalnya, layanan remitansi digital memungkinkan individu untuk menerima dan mengirim uang melalui perangkat mobile mereka, tanpa perlu mengunjungi kantor fisik atau membayar biaya transfer yang tinggi. Hal ini memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke bank atau lembaga keuangan formal.

Selain dampak langsung pada penerima remitansi, pengaruhnya juga terasa dalam pertumbuhan ekonomi inklusif secara lebih luas. Uang yang diterima melalui remitansi sering kali diinvestasikan kembali ke dalam ekonomi lokal melalui konsumsi barang dan jasa lokal, pembelian properti, atau pendirian usaha kecil. Ini menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal dan nasional.

Namun, meskipun potensi positifnya, remitansi juga menghadapi beberapa tantangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Salah satunya adalah biaya transfer yang tinggi, terutama untuk transfer uang lintas batas. Biaya ini dapat mengurangi nilai uang yang diterima oleh penerima remitansi dan membatasi dampak positifnya. Selain itu, keberlanjutan penggunaan remitansi untuk investasi produktif juga merupakan tantangan penting yang perlu diatasi melalui program pelatihan dan pendampingan.

Secara keseluruhan, remitansi memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dengan memberikan akses terhadap sumber pendapatan tambahan, memperluas akses terhadap layanan keuangan, dan mendorong investasi lokal. Dengan mengatasi tantangan yang ada dan memperkuat kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan penyedia layanan remitansi, kita dapat memaksimalkan manfaat remitansi bagi kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat di seluruh dunia.


Definisi Remitansi: Remitansi adalah transfer uang yang dikirim oleh pekerja migran kepada keluarga mereka di negara asal. Ini adalah sumber penting pendapatan bagi banyak keluarga di negara-negara berkembang, dan memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dengan memberikan akses ke sumber pendapatan tambahan.

Jenis Remitansi:

  1. Remitansi Personal: Transfer uang yang dilakukan oleh individu secara langsung kepada keluarga atau teman-teman mereka di negara asal.
  2. Remitansi Bisnis: Transfer uang yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi kepada mitra bisnis, pemasok, atau karyawan di negara asal atau di negara lain.

Bentuk Remitansi:

  1. Transfer Bank: Transfer uang melalui bank, baik secara langsung antarbank atau melalui jaringan internasional seperti SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).
  2. Transfer Uang Tunai: Pengiriman uang tunai melalui layanan seperti Western Union atau MoneyGram, yang memungkinkan penerima untuk mengambil uang secara langsung di agen-agen lokal.
  3. Transfer Uang Digital: Pengiriman uang melalui platform transfer uang digital, seperti TransferWise atau PayPal, yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer uang secara online dengan biaya yang lebih rendah dan dalam waktu yang lebih cepat.

Contoh Remitansi untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif:

  1. Western Union: Western Union adalah salah satu penyedia layanan remitansi terbesar di dunia, yang memungkinkan pengiriman uang tunai ke lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia.
  2. M-Pesa: M-Pesa, yang awalnya dikembangkan di Kenya, telah menjadi salah satu platform transfer uang digital terkemuka di dunia. Selain menyediakan layanan pembayaran dan transfer uang lokal, M-Pesa juga memungkinkan pengguna untuk menerima remitansi dari luar negeri.
  3. TransferWise: TransferWise adalah platform transfer uang digital yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer uang antar negara dengan biaya yang rendah dan nilai tukar yang kompetitif, menjadikannya pilihan populer untuk remitansi internasional.
  4. Jan Dhan Yojana di India: Program Jan Dhan Yojana di India telah memperluas akses ke layanan keuangan bagi jutaan orang di negara tersebut, termasuk mereka yang menerima remitansi dari pekerja migran. Ini telah meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif di seluruh negeri.


Negara-negara yang Sukses:

  1. India: India telah berhasil memanfaatkan remitansi sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Melalui program Jan Dhan Yojana, India telah memperluas akses ke layanan keuangan bagi jutaan penduduknya, termasuk mereka yang menerima remitansi dari pekerja migran. Program ini telah membantu meningkatkan inklusi keuangan di seluruh negeri dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap sumber pendapatan tambahan.
  2. Bangladesh: Bangladesh juga telah mencapai kesuksesan dalam memanfaatkan remitansi untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan pengiriman remitansi yang signifikan dari pekerja migran yang bekerja di luar negeri, Bangladesh telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga penerima. Remitansi telah membantu mendorong konsumsi domestik, investasi di sektor-sektor produktif, dan pembangunan infrastruktur, yang semuanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun