Bentuk-bentuk KUB di Bidang Pariwisata:
- Asosiasi atau Organisasi Non-Profit: KUB dapat berbentuk asosiasi atau organisasi non-profit yang dibentuk untuk mewakili kepentingan bersama para pelaku pariwisata lokal. Mereka dapat memberikan pelatihan, advokasi, dan bantuan teknis kepada anggotanya.
- Kemitraan Usaha Bersama: Beberapa KUB dapat memilih untuk membentuk kemitraan usaha bersama di mana keuntungan dan risiko dibagi secara adil di antara anggotanya. Kemitraan ini dapat membantu memperkuat kerjasama antar-pelaku pariwisata dalam pengembangan produk dan layanan.
- Klub atau Forum Bisnis: KUB juga bisa berbentuk klub atau forum bisnis di mana para pelaku pariwisata lokal berkumpul secara teratur untuk bertukar informasi, pengalaman, dan peluang bisnis. Ini memungkinkan terciptanya jejaring yang kuat di antara anggotanya.
Contoh Kelompok Usaha Bersama di Bidang Pariwisata:
- Kooperatif Homestay di Bali: Sejumlah pemilik homestay di Bali membentuk kooperatif untuk saling mendukung dalam pemasaran online, pengelolaan reservasi, dan peningkatan kualitas layanan. Mereka bekerja sama untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi bersama.
- Klaster Pariwisata Borobudur: Di sekitar Candi Borobudur, terdapat klaster pariwisata yang terdiri dari hotel, restoran, pedagang lokal, dan pemandu wisata. Mereka bekerja sama dalam pengembangan paket wisata, promosi bersama, dan pemeliharaan lingkungan untuk meningkatkan daya tarik destinasi tersebut.
- Komunitas Pariwisata Berbasis Desa di Tana Toraja: Masyarakat lokal di Tana Toraja membentuk komunitas pariwisata untuk mengembangkan dan mempromosikan warisan budaya dan alam mereka kepada wisatawan. Mereka mengorganisir acara budaya, pelatihan untuk pemandu wisata lokal, dan proyek pengembangan infrastruktur pariwisata.
Contoh Negara yang Sudah Berhasil:
- Thailand: Thailand adalah contoh negara yang telah berhasil menjadikan kelompok usaha bersama di bidang pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Program-program seperti "Community-Based Tourism" telah sukses melibatkan masyarakat lokal, terutama di daerah pedesaan, dalam industri pariwisata. Melalui pembentukan kelompok usaha bersama, masyarakat lokal dapat memanfaatkan sumber daya alam dan budaya mereka untuk menghasilkan pendapatan tambahan, sehingga mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.
Contoh Negara yang Belum Berhasil:
- Indonesia: Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam industri pariwisata, namun pemanfaatan kelompok usaha bersama sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif masih belum mencapai potensinya sepenuhnya. Meskipun ada beberapa inisiatif komunitas pariwisata berbasis desa, seperti di Bali atau Tana Toraja, namun masih ada kendala-kendala seperti kurangnya akses terhadap modal, kurangnya pelatihan keterampilan, dan kurangnya dukungan dari pemerintah dalam hal regulasi dan infrastruktur. Oleh karena itu, meskipun terdapat potensi yang besar, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan peran kelompok usaha bersama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif di sektor pariwisata di Indonesia.
Contoh lainnya;
Contoh Negara yang Sudah Berhasil:
- Costa Rica: Costa Rica adalah contoh negara yang telah berhasil menjadikan kelompok usaha bersama di bidang pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Negara ini telah mengembangkan model pariwisata berkelanjutan yang melibatkan komunitas lokal secara aktif. Program-program seperti "Community-Based Tourism" telah berhasil mendorong partisipasi ekonomi masyarakat lokal di bidang pariwisata. Melalui pembentukan kelompok usaha bersama, masyarakat lokal di Costa Rica dapat mengelola homestay, tur lokal, dan aktivitas lainnya, sehingga meningkatkan pendapatan mereka dan mengurangi kemiskinan di daerah-daerah pedesaan.
Argumentasi:
- Costa Rica telah berhasil dalam mengadopsi model pariwisata berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal secara langsung, sehingga membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara kota dan pedesaan.
- Melalui pembentukan kelompok usaha bersama, masyarakat lokal dapat memiliki kontrol atas pengelolaan sumber daya alam dan budaya mereka sendiri, sehingga meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan budaya.
- Program-program seperti homestay dan tur lokal memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk terlibat secara langsung dalam industri pariwisata, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Contoh Negara yang Belum Berhasil:
- India: India adalah contoh negara yang belum sepenuhnya berhasil menjadikan kelompok usaha bersama di bidang pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Meskipun India memiliki potensi besar dalam pariwisata, terutama dengan keberagaman budaya dan alamnya yang kaya, namun masih banyak tantangan yang menghambat partisipasi ekonomi masyarakat lokal secara inklusif di sektor pariwisata.
Argumentasi:
- Meskipun ada beberapa inisiatif untuk mengembangkan pariwisata berbasis komunitas, seperti homestay dan tur lokal, namun masih terdapat kesenjangan antara daerah pariwisata yang maju dan daerah-daerah pedesaan yang kurang berkembang.
- Masih ada kendala-kendala seperti kurangnya akses terhadap modal dan pelatihan keterampilan, serta kurangnya dukungan dari pemerintah dalam hal regulasi dan infrastruktur, yang menghambat pertumbuhan kelompok usaha bersama di bidang pariwisata.
- Peningkatan investasi dan dukungan dari pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk membantu mempercepat partisipasi ekonomi masyarakat lokal dalam industri pariwisata di India secara inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!