Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Public Housing (79)

18 Februari 2024   18:56 Diperbarui: 18 Februari 2024   18:57 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program penyediaan rumah subsidi atau perumahan publik untuk mereka tidak hanya menyediakan tempat tinggal, tetapi juga memberikan dukungan sosial dan kesempatan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. 

Dengan menempatkan fokus pada inklusi sosial dan ekonomi, perumahan publik dapat menjadi instrumen yang kuat dalam memecahkan lingkaran kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan.

Secara keseluruhan, perumahan publik adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. Melalui penyediaan akses terhadap perumahan yang terjangkau, program ini membantu mengatasi masalah perumahan dan kemiskinan, membangun fondasi yang kuat bagi stabilitas ekonomi keluarga, dan memberikan peluang bagi kelompok rentan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dengan komitmen yang tepat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, perumahan publik dapat menjadi alat yang efektif dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Terdapat berbagai contoh negara yang telah mengimplementasikan program perumahan publik dengan tingkat keberhasilan yang beragam. Berikut adalah contoh beberapa negara yang sukses dan gagal dalam melaksanakan program perumahan publik:

Negara yang Sukses:

  1. Singapura: Singapura dikenal karena keberhasilannya dalam mengatasi masalah perumahan melalui program perumahan publik yang terintegrasi dengan baik. Program ini mencakup berbagai jenis perumahan, mulai dari rumah susun hingga rumah subsidi untuk keluarga dengan pendapatan rendah. Singapura telah berhasil memberikan akses perumahan yang terjangkau bagi sebagian besar penduduknya, sambil memperhatikan kualitas dan keberlanjutan lingkungan.
  2. Finlandia: Finlandia juga dikenal dengan pendekatan inovatifnya dalam mengatasi masalah perumahan. Negara ini telah berhasil mengurangi tingkat homelessness dengan pendekatan Housing First, yang memberikan prioritas pada memberikan rumah kepada individu yang membutuhkan tanpa persyaratan terlebih dahulu. Pendekatan ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan stabilitas dan kesejahteraan individu yang terkena dampak.

Negara yang Gagal:

  1. Afrika Selatan: Afrika Selatan memiliki sejarah panjang masalah perumahan yang kompleks, terutama terkait dengan ketidaksetaraan ekonomi dan sejarah apartheid. Meskipun telah ada upaya pemerintah untuk menyediakan perumahan publik, seperti proyek-proyek rumah susun, masih banyak tantangan dalam hal akses, kualitas, dan keberlanjutan program-program ini. Banyak komunitas yang masih tinggal dalam kondisi perumahan yang tidak layak.
  2. India: India menghadapi tantangan serius dalam menyediakan perumahan publik bagi jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah. Meskipun telah ada upaya pemerintah untuk membangun rumah subsidi untuk kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti program Pradhan Mantri Awas Yojana, masih ada masalah seperti birokrasi, korupsi, dan kurangnya infrastruktur yang mempengaruhi efektivitas program-program ini.
  3. Brasil: Meskipun Brasil memiliki program perumahan publik yang ambisius seperti Minha Casa Minha Vida, yang bertujuan untuk menyediakan rumah bagi jutaan keluarga dengan pendapatan rendah, program ini juga dihadapkan pada tantangan serius terkait dengan kualitas bangunan, lokasi yang kurang strategis, dan masalah-masalah administratif yang menghambat akses masyarakat yang membutuhkan.

Dalam mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan program perumahan publik, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor seperti akses, kualitas, keberlanjutan, dan dampak sosial ekonomi jangka panjang. 

Setiap negara memiliki konteks dan tantangan yang unik, dan oleh karena itu solusi yang efektif dapat bervariasi tergantung pada kondisi lokal dan implementasi program yang tepat.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, memiliki tantangan yang kompleks dalam memastikan akses terhadap perumahan yang layak bagi seluruh masyarakatnya. 

Program perumahan publik telah menjadi salah satu instrumen utama dalam upaya mengatasi masalah ini. Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, terdapat kemajuan yang signifikan dalam implementasi program perumahan publik di Indonesia.

Salah satu contoh program perumahan publik yang signifikan adalah Program Sejuta Rumah yang diluncurkan pada tahun 2015. Program ini bertujuan untuk menyediakan perumahan yang terjangkau bagi keluarga dengan pendapatan rendah dan menengah. Melalui kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Program Sejuta Rumah telah membangun ribuan unit perumahan di berbagai daerah di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun