Beberapa negara telah berhasil menjalankan program kredit mikro yang sukses untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Beberapa di antaranya termasuk:
- Bangladesh: Grameen Bank, yang didirikan oleh Muhammad Yunus pada tahun 1983, adalah salah satu contoh paling terkenal dari program kredit mikro yang sukses. Grameen Bank telah memberikan akses ke modal kepada jutaan penduduk pedesaan di Bangladesh, terutama perempuan, yang sebelumnya tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal. Program ini telah membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup banyak orang di Bangladesh.
- India: Program Swarnajayanti Gram Swarozgar Yojana (SGSY) di India adalah inisiatif pemerintah India yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan melalui kredit mikro dan pelatihan keterampilan. Program ini telah membantu ribuan orang di pedesaan India untuk memulai usaha kecil dan mikro mereka sendiri, serta meningkatkan akses mereka ke pasar dan sumber pendapatan.
- Indonesia: Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menyediakan kredit mikro dengan suku bunga rendah kepada pelaku usaha kecil dan mikro di Indonesia. Program ini telah membantu meningkatkan akses ke modal bagi jutaan UKM di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif di berbagai daerah.
- Peru: Programa Nacional de Financiamiento a la Micro y Pequea Empresa (PRONAFIM) di Peru adalah program kredit mikro yang dikelola oleh pemerintah dengan tujuan untuk mendukung pertumbuhan usaha kecil dan mikro di negara tersebut. Program ini telah membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan akses ke modal bagi sektor informal di Peru.
Negara-negara ini menunjukkan bahwa program kredit mikro dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dengan memberikan akses ke modal kepada mereka yang sebelumnya terpinggirkan dari sistem keuangan formal. Melalui program-program ini, individu dan komunitas dapat diberdayakan untuk mengembangkan usaha mereka sendiri dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H