Harga Barang: Ketika permintaan suatu barang naik sementara pasokannya tetap, harga barang tersebut cenderung meningkat. Contohnya adalah saat musim liburan, permintaan tiket pesawat atau hotel biasanya naik, sehingga harga juga meningkat. Sebaliknya, jika pasokan suatu barang meningkat sementara permintaannya tetap, harga cenderung turun.
Gaji dan Upah: Permintaan dan penawaran juga memengaruhi gaji dan upah. Jika ada banyak pekerja yang bersedia bekerja untuk suatu posisi tertentu namun sedikit pekerjaan yang tersedia, maka gaji untuk posisi tersebut cenderung rendah. Sebaliknya, jika ada sedikit pekerja yang bersedia bekerja untuk posisi tertentu namun banyak pekerjaan yang tersedia, maka gaji untuk posisi tersebut cenderung tinggi.
Harga Bahan Makanan: Ketika musim panen menghasilkan jumlah yang lebih besar dari suatu jenis makanan, pasokan akan meningkat dan harga makanan tersebut cenderung turun. Sebaliknya, jika ada bencana alam yang merusak panen, pasokan makanan tersebut akan berkurang dan harga cenderung naik.
Harga Minyak: Harga minyak bumi dipengaruhi oleh permintaan dan pasokan global. Ketika permintaan minyak meningkat sementara pasokan tetap atau menurun, harga minyak cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan minyak meningkat sementara permintaannya tetap atau menurun, harga cenderung turun.
Harga Saham: Harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar saham. Jika banyak investor yang ingin membeli saham suatu perusahaan, harga sahamnya cenderung naik. Sebaliknya, jika banyak investor yang ingin menjual saham suatu perusahaan, harga sahamnya cenderung turun.
Dalam setiap contoh di atas, Prinsip Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand) memainkan peran utama dalam menentukan harga dan alokasi sumber daya dalam perekonomian. Ini adalah contoh konkret bagaimana prinsip ini berdampak dalam kehidupan sehari-hari kita.
4. Prinsip Biaya dan Manfaat (Cost-Benefit Principle)
Prinsip ini mendorong individu untuk mempertimbangkan manfaat yang diperoleh dari suatu keputusan dibandingkan dengan biayanya. Sebuah keputusan dianggap rasional jika manfaatnya lebih besar dari biayanya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan prinsip ini ketika memilih antara berbagai pilihan, seperti memutuskan apakah akan berinvestasi dalam pendidikan lanjutan atau menyimpan uang untuk liburan.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan Prinsip Biaya dan Manfaat (Cost-Benefit Principle) dalam kehidupan sehari-hari:
Keputusan Pembelian: Ketika seseorang mempertimbangkan untuk membeli suatu barang atau layanan, mereka menilai manfaat yang akan mereka dapatkan dari barang atau layanan tersebut dibandingkan dengan biayanya. Misalnya, seseorang mungkin mempertimbangkan apakah manfaat yang diperoleh dari membeli ponsel baru sepadan dengan biayanya.
Keputusan Pendidikan: Saat seseorang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka, mereka mempertimbangkan biaya pendidikan (seperti biaya kuliah, buku, dan waktu yang dihabiskan) dan manfaatnya (seperti peluang karir yang lebih baik dan kenaikan gaji).