Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nieuw Amsterdam - York - New York

2 Februari 2024   07:15 Diperbarui: 2 Februari 2024   07:43 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Sebenarnya, tanggal 2 Februari 1653 bukan tanggal pendirian Nieuw Amsterdam, tetapi tanggal pembentukan Pemerintahan Umum Nieuw Amsterdam. Kota ini didirikan oleh Belanda di Pulau Manhattan pada tahun 1624. Pada tanggal 2 Februari 1653, Wali Kota Nieuw Amsterdam yang pertama, Adriaen van der Donck, bersama dengan Dewan Pemerintahan Umum, mengadopsi resolusi yang mengatur aturan pemerintahan kota.

Nieuw Amsterdam kemudian menjadi bagian dari koloni Belanda yang disebut Nieuw Nederland (New Netherland). Pada tahun 1664, selama Perang Inggris-Belanda, Inggris merebut Nieuw Amsterdam dan mengganti namanya menjadi New York, untuk menghormati Adipati York, yang kemudian menjadi Raja James II dari Inggris. Sejak itu, kota ini menjadi bagian dari Wilayah New York yang dikuasai Inggris.


Sejarah Kota New York sangat beragam dan melibatkan berbagai kelompok etnis, perubahan politik, dan perkembangan ekonomi. Berikut adalah ringkasan sejarah dan perkembangan Kota New York:

  1. Pendirian dan Awal Perkembangan (1609-1700):

    • Kota ini didirikan oleh Belanda pada tahun 1624 dengan nama Nieuw Amsterdam di Pulau Manhattan.
    • Pada tahun 1664, Inggris merebut kota ini selama Perang Inggris-Belanda dan mengganti namanya menjadi New York.
    • Selama periode kolonial, New York berkembang menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan penting di Amerika Utara.
  2. Pembebasan dan Perang Kemerdekaan (1700-1783):

    • Selama Revolusi Amerika, New York menjadi pusat pertempuran, dan kota ini bergantian di antara kontrol Inggris dan Amerika selama perang.
    • Pada tahun 1783, Inggris meninggalkan kota ini, dan Amerika mendeklarasikan kemerdekaannya.
  3. Pertumbuhan Ekonomi dan Penduduk (1784-1900):

    • Setelah kemerdekaan, New York terus tumbuh sebagai pusat perdagangan dan keuangan.
    • Jalur kereta api dan sistem transportasi air memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan imigrasi.
    • Pada abad ke-19, gelombang imigran datang ke New York, memperkaya keberagaman kota ini.
  4. Perang Saudara dan Rekonstruksi (1861-1877):

    • Selama Perang Saudara Amerika, New York mendukung Uni, tetapi juga mengalami ketegangan dalam masyarakatnya.
    • Setelah perang, kota ini berkembang pesat selama era Rekonstruksi, dengan pembangunan gedung pencakar langit pertama.
  5. Perkembangan Infrastruktur dan Pencakar Langit (1900-1945):

    • Pada awal abad ke-20, infrastruktur modern dikembangkan, seperti Jembatan Brooklyn dan sistem kereta bawah tanah.
    • Pada tahun 1930-an, New York City menjadi pusat keuangan dan budaya dunia.
    • Perang Dunia II mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kepentingan global kota ini.
  6. Era Modern dan Peningkatan Keberagaman (1945-Sekarang):

    • Setelah Perang Dunia II, New York terus berkembang sebagai pusat keuangan dan budaya global.
    • Pada tahun 1970-an dan 1980-an, kota ini mengalami masalah keuangan dan kejahatan, tetapi kemudian pulih.
    • Pada abad ke-21, New York City terus menjadi pusat perdagangan, teknologi, dan budaya yang sangat penting.

Sejak didirikan hingga saat ini, New York City tetap menjadi salah satu pusat perekonomian, keuangan, budaya, dan politik terkemuka di dunia. Kota ini terus mengalami perkembangan dan perubahan yang mencerminkan dinamika masyarakat global.


Kota New York di Amerika Serikat dan York di Inggris tidak memiliki hubungan langsung sebagai kota kembar atau kota mitra yang resmi. Namun, kedua kota ini memiliki sejarah yang terkait melalui asal-usul nama "New York."

Ketika Inggris merebut Nieuw Amsterdam dari Belanda pada tahun 1664 selama Perang Inggris-Belanda, Raja Charles II dari Inggris menyerahkan wilayah tersebut kepada saudaranya, James, Adipati York, yang kemudian menjadi Raja James II. Nama "New York" kemudian diberikan untuk menghormati Adipati York.

Dengan demikian, York di Inggris tidak secara langsung terlibat dalam proses penamaan New York, tetapi keduanya terkait melalui kaitan sejarah dengan monarki Inggris pada saat itu. Sebagai tambahan, York di Inggris memiliki sejarah dan warisan yang panjang, termasuk sebagai salah satu kota tertua di Inggris dengan warisan sejarah yang kaya. Meskipun tidak ada hubungan resmi antara keduanya, asal-usul nama "New York" mencerminkan hubungan historis antara Amerika dan Inggris.

Kapan Kita kemana... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun