Contoh: Jepang adalah contoh negara yang telah berhasil melindungi dan mengembangkan industri dalam negerinya melalui kebijakan proteksionisme.
Penting untuk dicatat bahwa sementara proteksionisme dapat memberikan perlindungan, dapat juga menimbulkan risiko seperti ketidakefisienan ekonomi, kurangnya inovasi, dan pembatasan akses ke pasar global. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan yang baik dalam mengimplementasikan kebijakan proteksi untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing ekonomi nasional.
Kelebihan: Perlindungan Pasar Dalam Negeri: Memberikan perlindungan terhadap persaingan asing yang bisa merugikan UMKM. Penciptaan Lapangan Kerja: Dapat mendukung penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal.
Kerugian: Ketergantungan: UMKM mungkin menjadi terlalu tergantung pada perlindungan dan tidak mendorong inovasi atau peningkatan efisiensi. Isolasionisme Ekonomi: Dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena kurangnya akses ke pasar global.
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar negara mengadopsi pendekatan campuran di mana ada upaya untuk mencapai keseimbangan antara liberalisasi dan perlindungan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan dukungan bagi UMKM agar dapat bersaing secara adil, sambil mempertahankan kestabilan ekonomi dan perlindungan terhadap sektor-sektor yang strategis. Pendekatan yang sesuai dapat bervariasi sesuai dengan kondisi ekonomi, industri, dan tujuan pemerintah suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H