Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mulai Menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Covid-19 Berpengaruh Terhadap Proses Audit Dalam Memberikan Opini Audit ?

27 Juni 2020   08:21 Diperbarui: 27 Juni 2020   08:20 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: economictimes.com

Jenis opini yang satu ini diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang tidak memiliki dampak secara langsung terhadap pendapat wajar. Perbedaan dari kenis opini ini terletak pada paragraph penjelasan yang diberikan oleh auditor terkait dengan keadaan tertentu yang telah dinyatakan sebelumnya. Beberapa jenis keadaan yang dapat memicu modified unqualified opinion adalah:

  • Sebagian dari pendapat auditor ditarik dari pendapat auditor independen lainnya
  • Tidak tersedianya aturan yang jelas terkait dengan laporan keuangan sehingga berpotensi dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
  • Adanya pengaruh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang dan hasilnya tidak dapat diperkirakan.

4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Audit harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor setelah melakukan pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup dan tepat kemudian menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan. Pervasif sendiri diartikan sebagai kesalahan yang akan membawa dampak kemana-mana atau mendalam.

5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Opini tidak menyatakan pendapat diberikan auditor ketika auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendasari opini, dan auditor tidak menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.

Apa saja langkah dalam Melakukan Proses Audit ?

Langkah-langkah dalam proses audit yaitu :

  1. Meminta Dokumen yang Dibutuhkan
  2. Mempersiapkan Rencana Audit
  3. Menjadwalkan Rapat Terbuka
  4. Mulai Melakukan Kerja Lapangan
  5. Menyusun Laporan
  6. Menyiapkan Rapat Penutupan

Apakah Covid-19 Berpengaruh Terhadap Proses Audit Dalam Memberikan Opini Audit ?

Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal, di antaranya membuat praktik profesi akuntan publik tak berjalan mulus. Tak sedikit dari praktisi ini mengalami kendala dalam memenuhi kewajiban SKP PPL, sementara para calon akuntan publik harus bersabar menunggu pengaktifan kembali pusat-pusat ujian CPA (certified public accountant). Penggunaan teknologi memang sudah tidak asing lagi dalam dunia pengawasan, khususnya bagi organisasi Auditor Internal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ditengah pandemi Covid-19 saat ini, pemanfaatan teknologi tersebut dirasakan sangat membantu khususnya dalam proses audit jarak jauh karena maraknya pembatasan akses hampir di seluruh wilayah. Dilansir dari The IIA Indonesia (2020), proses audit jarak jauh dinilai cukup menantang dan membutuhkan perencanaan yang matang mulai dari proses pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik lapangan, wawancara dan pertemuan penutupan.

Pandemi Covid-19 mempengaruhi sebagian besar proses bisnis yang dijalankan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), baik itu manajemen internal, jaringan KAP, hingga perlunya pertimbangan kembali atas perikatan audit hingga pendekatan audit alternatif yang harus ditempuh dalam masa pandemi ini. Prosedur penilaian risiko dan pemahaman auditor atas pengendalian internal entitas menjadi salah satu hal yang harus dipahami auditor.

Dengan ini, auditor dapat mengevaluasi risiko tambahan yang muncul seperti gangguan operasional pada setiap perubahan model bisnis yang diakibatkan oleh pandemi. Penerimaan perikatan audit dan keberlanjutan klien tak boleh luput dari pertimbangan. Auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko audit, juga menelaah kembali penilaian risiko yang telah dilakukan oleh manajemen. Di situ, auditor menilai apakah manajemen telah mengidentifikasi signifikansi risiko bisnis yang muncul dan bagaimana kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun