Bukur, 30 Desember 2024–Kelompok 2 Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Pekalongan yang bertugas di Desa Bukur, telah sukses melaksanakan program unggulan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Program unggulan ini berfokus pada pengolahan singkong menjadi produk olahan yang bernilai jual tinggi, yakni cassava chips dan rembah-rempah yang dijadikan produk wedang uwuh.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2024 ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal, khususnya singkong dan rempah-rempah yang banyak tumbuh di sekitar desa. Dalam program ini, mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada warga desa mengenai cara pembuatan cassava chips, yaitu keripik singkong yang diproses dengan beberapa Oalah rasa, serta pembuatan wedang uwuh, minuman tradisional yang terbuat dari rempah-rempah alami.
Ketua Kelompok 2 KKN Desa Bukur, Dani Alfil Prasetyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan bahan baku lokal. "Singkong adalah salah satu komoditas yang melimpah di Desa Bukur. Dengan adanya program ini, kami berharap warga dapat mengolah singkong menjadi produk olahan yang lebih bernilai dan dapat dijual ke pasar. Selain itu, wedang uwuh juga memiliki potensi sebagai minuman herbal yang dapat menarik minat banyak orang," ujar Dani Alfin Prasetyo.
Dalam pelatihan ini, warga desa dilibatkan langsung dalam proses pembuatan kedua produk tersebut. Mereka diberikan pelatihan praktis tentang teknik pemotongan singkong yang baik, penggorengan yang tepat untuk menghasilkan cassava chips yang renyah, serta cara pembuatan wedang uwuh yang mengutamakan kualitas bahan alami.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Bukur, yang merasa terbantu dengan adanya pengetahuan baru yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah seorang warga, Ibu Ning, mengatakan, “Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Singkong yang sebelumnya hanya kami konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, kini bisa diolah menjadi produk yang bisa dijual dan bermanfaat untuk kesehatan.”
Dengan adanya program unggulan ini, diharapkan Desa Bukur bisa berkembang dengan memanfaatkan potensi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi warganya melalui produk olahan berbahan dasar singkong yang inovatif. Kelompok 2 KKN Desa Bukur juga berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi kelompok KKN berikutnya dalam menyelenggarakan program yang memberikan manfaat bagi masyarakat desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI