Alangkah indahnya dunia jika suami-istri mampu menguji diri sendiri atas kesetiannya,
Antara 2 sahabat mampu menguji diri sendiri akan ketulusannya,
Antara Bos dan anak buah mampu menguji diri sendiri, atas empati dan etos kerjanya,
Ujian mana mana yang lebih tinggi daripada ujian terhadap diri sendiri?, tanpa dipandang manusia, tanpa dilihat orang?
Mari menguji diri dengan sebuah tantangan,
Siapp??...
Kemenangan, keberhasilan, kesedihan, terjatuh, terperosok,..sejatinya semua berasal dari tangan dan kemauan diri sendiri.
Ketika seseorang,..jatuh,..jatuh lagi,…kemudian terjatuh lagi,.semuanya full karena tidak bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari apa yang disodorkan pemilik bumi kepadanya.
Tetapi ketika dia sudah membuka mata dan mulai bangkit, apakah dia akan terjatuh lagi?, hmm saya rasa “ Perlu menguji diri sendiri!!”
Ketika sebuah usaha sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan berbagai godaan melingkupinya mestikah kita menghindar??
Tidak bukan??
Ujian adalah tali kecil panjang yang mesti dilalui
Amanah adalah ransel yang mesti diangkat
Dan Kepercayaan adalah mutiara yang mesti dijaga
Pagi tadi, sebelum sekolah si Dedek minta sebuah celengan,(kaleng yang biasa digunakan untuk menabung). Karena ibunya anak-anak lagi sibuk didapur, terpaksa deh saya yang nangani,..
“Yah beliin celengan, biar uang jajan dedek nggak habis!!”
“Buat apa sih beli!! Pakai ini nih!!” aku mengambil toples plastik lengkap dengan penutupnya dan kusodorkan
“Oiya!!!” Dedek girang, sekali..namun sebentar kemudian sudah kembali reseh,..yah, mana plester!!, plester,..mulai deh acara cari mencari.
“Ngapain sih cari plester!!”
“Untuk nutup pojok-pojoknya, dan tengahnya diberi lubang!!..jadi deh !!”
“ Buat apa ditutup??” tanyaku lagi
“Ya biar tidak diambil-ambil, ayah ini gimana sih!!”
“Dengar, Dek!, kalau toples itu diplester, kamu nggak nggambil,..itu biasa!!,..tapi kalau toples tanpa plester, bisa dibuka kamu nggak ngambil itu : Ruuuaaarrr biaasaaaa”
“Hmm” Dedek berfikir begaya seperti detektif Conan,” Benar juga kata Ayah!!”
“Berani menerima tantangan???” kupastikan jagoanku,
“Berani!!!” jawabnya pasti..
Hmm, alasan sebenarnya aku males nyari-nyari plester,..cari-mencari kan urusan wanita,.mereka yang mengatur rumah sih!!
Tapi kalau dipikir dalam – dalam benar juga ya,.. kadang manusia perlu mneguji diri sendiri,..yah nggak usah jauh-jauh lah,..misal dikantor banyak cewek-cewek cakep, kita perlu mendiskusikan soal pekerjaan, masak mulut mesti diplester??? Sepanjang tahu batas-batas aja,..
Sambil mandi saya senyum-senyum sendiri,.dah tahu nih jawabannya kalau nanti di kantor disapa sama cewek cakep….ha ha ha. Resiko cowok ganteng!!
Kalau semua cewek-cewek cakep dikantor punya prinsip “menguji diri sendiri”.. Yakin deh,.kantor aman sentosa nggak ada selingkuh!!,..
Kalau semua Petugas Pajak mampu menguji diri sendiri dari sedikit coret-coret penurunan pajak,..penerimaan aman,
Semua polisi mampu menguji diri sendiri dari suap-suip,..pelanggaran hilang,
Para jaksa mampu menguji diri sendiri dengan segala kasusnya, kehormatan hukum terjaga.
Karena itu Mari jadikan ujian terhadap diri sendiri sebagai tantangan
Bagaimana???
Setuju??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H